![]() |
Ketua BPBD Blora memberikan pengarahan saat membuka acara pelatihan dan simulasi penanganan bencana, Selasa (8/3) kemarin. (foto: aiz-sm) |
Kepala
Pelaksana (Kalak) BPBD Sri Rahayu mengatakan, kegiatan ini dilakukan lantaran
intensitas hujan yang ada di wilayah Blora dan sekitarnya masih tinggi. Hal itu
membuat sejumlah wilayah masih terdapat daerah yang rawan bencana.
“Pelatihan
kami gelar di Cepu karena wilayah ini merupakan daerah yang dilewati sungai
Bengawan Solo sehingga masih rawan bencana utamanya banjir dan tanah longsor,”
ujar Sri Rahayu.
Menurutnya,
selain wilayah Cepu pelatihan juga akan dilakukan di beberapa wilayah Kabupaten
Blora. Sehingga nantinya jika ada bencana para peserta pelatihan juga bisa siap
dalam membantu penanggulangan bencana.
“Setelah
pelatihan, para peserta diharap nantinya juga siap jika sewaktu-waktu
dibutuhkan untuk membantu penanganan bencana di wilayah lain atau di luar
kabupaten,” tandasnya.
Yayuk
sapaan akrab Sri Rahayu menambahkan, selain siswa, pelatihan di beberapa
wilayah juga akan melibatkan sejumlah ormas dan komponen masyarakat lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar