![]() |
Tim BPBD Blora mengevakuasi jasad Sri Temok dari tengah embung Desa Jurangjero. (foto: bpbd) |
Bocah yang sudah sehari tidak pulang ke rumah ini pada Kamis pagi
kemarin pukul 09.00 WIB ditemukan oleh mandor proyek sudah dalam posisi
mengambang di tengah embung yang masih dalam proses pembangunan ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora,
Sri Rahayu menuturkan bahwa penyebab kematian bocah ini belum bisa dipastikan
karena tidak ada saksi yang melihat ia mandi atau tercebur ke dalam embung.
“Mandor proyek yang menemukan jasadnya tidak tahu apa yang terjadi
pada Sri Temok. Setelah tahu ada jasad mengambang, mandor langsung lapor kepada
warga sekitar. Tim Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Kecamatan Bogorejo lantas
menghubungi BPBD sehingga tim langsung turun ke lapangan untuk melakukan
evakuasi,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ternyata Sri Temok binti
Nyarmi ini mengalami gangguan mental sejak beberapa tahun lalu. Ia bahkan
terpaksa putus sekolah karena tidak mampu mengikuti pelajaran akibat gangguan
mental yang diderita.
Setelah dievakuasi oleh tim BPBD Blora, jasad Sri Temok langsung
dibawa ke rumah korban untuk dilakukan perawatan dan proses pemakaman. Keluarga
masih terlihat shock dan tidak menyangka anak perempuannya tewas di dalam
embung. (tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar