Petugas pertamanan DPU Blora tampak sibuk memangkas ketinggian pohon glodok pecut yang ada di Alun-alun Blora. (foto: rs-ib) |
Seperti
yang terpantau pada Kamis (26/11) siang tadi, para petugas berusaha naik ke
pucuk pohon untuk memotong bagian atas. Sementara yang lainnya berusaha menarik
potongan pohon untuk diarahkan ke tempat yang aman agar tidak menimpa pengguna
jalan.
“Puluhan
pohon peneduh bernama Glodok Pecut ini memang sudah saatnya untuk dipangkas.
Kami mengantisipasi agar jika terjadi angin kencang tidak akan ada pohon yang
tumbang. Biasanya pohon yang terlalu tinggi sangat beresiko untuk tumbang
karena tidak kuat menahan angin,” kata Langgeng Warsito, Kasi Pertamanan.
Ia
menjelaskan bahwa Alun-alun merupakan tempat paling favorit bagi warga Blora
untuk berkumpul, nongkrong dan beraktifitas. Maka semaksimal mungkin pihaknya
menciptakan suasana nyaman dan terhindar dari potensi bahaya, salah satunya
dengan cara memotong pohon Glodok Pecut yang sudah terlalu tinggi.
“Rata-rata
pohon Glodok Pecut sudah setinggi 10 meter, bahkan beberapa ada yang lebih tinggi
lagi sehingga jika terkena angin sangat menakutkan. Kami potong dengan hanya
menyisakan ketinggian 4 meter sampai 5 meter,” lanjutnya.
Sekedar
diketahui, Blora merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang rawan bencana
angin kencang atau angin puting beliung. Seperti pada hari Minggu (8/11) lalu
angin puting beliung telah merobohkan puluhan pohon dan beberapa rumah yang ada
di Blora. Agar kejadian tersebut tidak terulang dengan kerugian yang besar,
maka petugas pertamanan melakukan pemangkasan pohon di sekeliling Alun-alun.
(tio-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar