Home » » Sosok "Jashujan" Asal Randublatung Gegerkan Blora di Tengah Musim Kemarau

Sosok "Jashujan" Asal Randublatung Gegerkan Blora di Tengah Musim Kemarau

infoblora.id on 5 Sep 2015 | 01.00

Jashujan, nama unik dari Desa Sumberejo Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora.
BLORA. Jas hujan identik dengan musim penghujan, dimana banyak orang menggunakannya sebagai alat pelindung diri dari kucuran air hujan. Namun di tengah musim kemarau yang kering ini justru Blora digegerkan dengan keberadaan “Jashujan” yang seminggu terakhir menjadi perbincangan hangat baik dari mulut ke mulut maupun di dunia maya.

Ialah “Jashujan” (48) pria beranak dua asal RT 01 RW 04 Desa Sumberejo Kecamatan Randublatung. Pria ini semakin melengkapi khazanah nama-nama unik di Indonesia setelah menjadi pembicaraan di media sosial, seperti halnya Tuhan asal Banyuwangi, Saiton asal Sumatra dan Andi Go To School asal Magelang.

Sebenarnya sudah banyak warga desa setempat yang mengenal dirinya dengan nama yang unik. Namun baru seminggu terakhir ini namanya menjadi bahan perbincangan masyarakat setelah di televisi heboh diberitakan nama-nama unik berikut latar belakangnya.

“Sudah sepekan ini saya banyak didatangi penulis, wartawan dan beberapa tetangga. Mereka menanyakan sejarah pemberian nama saya kok bisa Jashujan. Saya sih senang-senang saja didatangi banyak orang, ternyata nama saya membawa berkah tersendiri buat mereka para pencari berita,” jelas Jashujan, kemarin.

Ditanya tentang identitas dirinya, ia menjelaskan bahwa ia merupakan anak sulung  dari tiga bersaudara pasangan Waji dan Rumi. Istrinya bernama Pasirih (40), mempunyai dua anak yang bernama Juarni (25) dan Dila (18). Ia sendiri diberi nama Jashujan oleh kedua orang tuanya karena ada cerita yang melatar belakanginya.

“Menurut cerita orang tua saya, dahulu saat ibu akan melahirkan saya sedang turun hujan deras. Orang tua saya tidak punya payung maupun jas hujan untuk mengantar ibu pergi ke bidan. Lalu tetangga orang tua saya ada yang meminjamkan jas hujan agar dipakai ibu saya pergi ke bidan. Kemudian saat saya lahir, saya diberi nama Jashujan. Karena berkat jas hujan itulah ibu dan saya bisa selamat,” papar Jashujan menceritakan sejarah namanya sambil menunjukkan SIM yang tertera namanya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan buruh penggali pipa ini pun mengaku tidak malu dengan pemberian nama Jashujan oleh kedua orang tuanya. “Saya tidak pernah malu mas, justru saya senang dan bangga setiap memperkenalkan diri dengan nama Jashujan. Saya yakin nama ini membawa berkah dan keselamatan. Kalau teringat masa kecil saat menggembala kambing bersama teman-teman turun hujan deras. Teman saya berteduh, sedangkan saya tetap menggembala sambil hujan-hujan dan alhamdulillah tetap sehat, tidak sakit,” lanjut Jashujan.

“Dahulu saat kecil memang banyak teman-teman yang mengolok-olok nama saya. Namun itu tidak membuat saya sedih ataupun minder, justru memotivasi saya agar bisa berbuat baik. Sesederhana atau sejelek apapun nama pemberian orang tua pastilah mempunyai doa dan harapan tersendiri. Asal tetap diberi kesehatan dan bisa bekerja menafkahi keluarga, itu sudah cukup buat saya,” pungkas Jashujan.

Sementara itu, Novi (21) salah satu pegiat media sosial mengaku salut kepada Jashujan. Ternyata orang tua jaman dahulu memberikan nama unik bukan asal, namun juga penuh makna dan doa, serta untuk mengingatkan peristiwa penting. Sedangkan di jaman sekarang banyak orang memberikan nama unik kepada anaknya hanya untuk mencari sensasi dan popularitas. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved