Home » , » Tercemar, Waduk Bentolo Todanan Blora Terindikasi Mengandung Logam Berat

Tercemar, Waduk Bentolo Todanan Blora Terindikasi Mengandung Logam Berat

infoblora.id on 9 Agu 2015 | 01.30

Sumber air di Waduk Bentolo Kecamatan Todanan kini kembali tercemar dan terindikasi mengandung logam berat.
BLORA. Waduk Bentolo di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora tercemar dan tak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku. Waduk itu untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di tiga kecamatan yang disalurkan oleh instalasi perusahaan air minum daerah setempat.

“Selain untuk memenuhi pengairan lahan pertanian, air waduk digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup di Kecamatan Todanan, Kunduran dan Ngawen,” kata Maskun, petani di Desa Tinapan, Sabtu 8 Agustus 2015 kemarin.


Menurut Maskun, sumber air Waduk Bentolo tercemar berulang kali dan sulit dikendalikan. Berdasarkan pantauan di lokasi, warna air waduk berubah agak ungu dengan bau menyengat. Pencemaran mengakibatkan eksosistem alamiah di waduk seperti tanaman ganggang dan ikan tak mampu bertahan hidup. Bahkan hewan ternak yang dipelihara warga tak mau meminum air waduk.


Akibat pencemaran ini, PDAM Kabupaten Blora menghentikan pengambilan air untuk distribusi tiga kecamatan. Sedangkan warga setempat harus mengambil air di Sendang Putri dan harus mengeluarkan biaya pengambilan dan pembelian dari PDAM.


Saat ini air waduk hanya bisa digunakan untuk memenuhi pengairan areal pertanian di sekitar lokasi. Sedangkan kebutuhan air baku diambil dari sendang Putri dengan biaya tambahan dan mengantri dengan PDAM.


Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora Wahyu Agustini membenarkan adanya pencemaran air di Waduk Bentolo. Menurut dia, hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan logam berat dalam air tersebut. “Dan itu kelihatanya bukan dari pabrik gula karena logam berat tak muncul di limbah pabrik gula,” kata Wahyu.


Meski begitu ia menyatakan perlu penelitian panjang untuk mengkaji pencemaran air waduk. Sedangkan lembaganya tak punya anggaran untuk penelitian. “Ada faktor lain yang perlu dikaji, namun saya belum bisa komentar banyak,” katanya. (EF-Tempo | Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved