Ketiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati mengikuti undian nomor urut peserta Pilkada 2015. |
Bertempat
di aula Hotel Adi Jaya, acara rapat pleno terbuka yang dimulai pukul 09.00 WIB
tersebut dihadiri 3 pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, masing-masing
Djoko Nugroho - Arief Rohman yang diusung PKB, Nasdem, dan Hanura; Abu Nafi -
Dasum diusung PDIP, Gerindra, PPP, dan PAN; serta M Kusnanto - Sutrisno diusung
Golkar dan Demokrat.
Rapat
pleno terbuka dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Blora, Arifin. Dia berharap
agar berapapun nomor urut yang diperoleh masing-masing calon bisa membawa
berkah. “Semoga nomor urut nya nanti bisa membawa berkah untuk semua calon
bupati dan calon wakil bupati,” jelas Arifin.
Sementara
itu komisioner KPU Blora bidang hukum, kampanye dan pencalonan, M Khamdun
menjelaskan tata cara pengundian nomor urut peserta Pilkada 2015. “KPU Blora
menyediakan 2 tabung, yakni tabung A dan B. Tabung A digunakan untuk menentukan
urutan pengambilan nomor urut pasangan, sedangkan tabung B berisi nomor urut
pasangan calon yang akan digunakan sebagai nomor pencoblosan,” jelas M Khamdun.
Dia
menjelaskan terlebih dahulu sesuai kesepakatan berdasarkan urutan pendaftar,
pasangan Djoko-Arief sebagai pendaftar pertama kali mengambil pengambilan nomor
di tabung A. Disusul pasangan Abu-Dasum sebagai pandaftar kedua, dan Kusnanto-Sutrisno
sebagai pendaftar terakhir.
Hasilnya,
Djoko-Arief mendapatkan giliran nomor 3 dalam pengambilan nomor urut peserta
pilkada. Pasangan Abu-Dasum mendapatkan nomor 1, giliran pertama mengambil nomor
urut peserta pilkada dan Kusnanto-Sutrisno mendapatkan nomor 2 yakni yang kedua
mengambil nomor urutan.
Tahapan
dilanjutkan dengan pengambilan nomor urut peserta pilkada dari tabung B. Secara
bergantian sesuai giliran, Abu-Dasum mengawali pengambilan nomor urut disusul
Kusnanto-Sutrisno dan Djoko-Arief. Ketiganya diminta membuka nomor bersamaan di
depan peserta rapat pleno.
Setelah
dibuka bersama-sama akhirnya diketahui pasangan Abu-Dasum memperoleh nomor urut
1 sebagai peserta pilkada. Djoko-Arief mendapatkan nomor urut 2 dan Kusnanto-Sutrisno
memperoleh nomor urut 3. “Alhamdulillah berjalan lancar, semoga semua calon
bisa menerima nomor yang diperoleh,” kata Ketua KPU, Arifin.
Usai
penentuan nomor urut peserta, Abu Nafi mengucapkan rasa syukurnya karena
memperoleh nomor urut 1. “Nomor urut satu ini pemberian Allah SWT, kami
bersyukur dan meyakini ini yang terbaik buat kami,” ungkap Abu Nafi.
Pasangan
Djoko-Arief juga menerima dengan lapang dada saat mengetahui mendapatkan nomor
urut 2. “Dengan nomor urut dua ini, semoga berkah. Kami juga mengucapkan dua
hal yakni terimakasih pada KPU Blora yang telah menyelenggarakan tahapan
pengundian nomor urut secara adil dan kedua siapapun nanti pasangan calon yang
akan memimpin Blora akan tetap menjadi yang terbaik untuk Blora. Dengan
visi-misinya, siapapun nanti pasti akan membawa Blora lebih maju,” ungkap Djoko Nugroho, bersama Arief
Rohman yang juga mantan anggota DPRD Jateng ini.
Sedangkan
pasangan Maulana Kusnanto-Sutrisno tetap legowo walaupun nomor yang diperoleh
tidak sesuai harapan. Sebelumnya diberitakan bahwa pasangan ini menginginkan
mendapatkan nomor urut 2 agar dalam berkampanye bisa mudah. Namun kenyataannya mendapat
nomor urut 3.
“Memang
awalnya kami menginginkan angka 2, namun kalaupun tidak ya kami tidak apa-apa
dan tetap legowo. Namanya pilkada pasti ada dua pilihan antara menang dan
kalah, jadi kalau menang wajib merangkul teman yang kalah untuk bersama-sama
membangun Blora. Kalau kalah harus legowo, jangan ada dendam. Nomor tiga ini
adalah nomor terbanyak dan pasti nomor baik,” jelas M Kusnanto. (rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.