Gubernur berdialog dengan warga tentang keadaan kekeringan di Kecamatan Jati Blora setelah memberikan bantuan air bersih. Ia merencanakan pembangunan seribu embung untuk tangani krisis air. |
BLORA. Banyaknya wilayah di Jawa Tengah yang
dilanda kekeringan akibat musim kemarau panjang membuat Gubernur Ganjar Pranowo
menetapkan status darurat kekeringan. Berdasarkan data yang ada, 10 persen dari
seluruh desa yang ada di Jateng sedang dilanda kekeringan yakni sekitar 800
desa.
Rabu (12/8) kemarin, saat melakukan
kunjungan kerja di Kabupaten Blora, Gubernur Ganjar Pranowo pun turut
memberikan bantuan air bersih untuk membantu warga desa di Kecamatan Jati yang
sedang dilanda krisis air.
Perlu diketahui, Blora merupakan salah
satu wilayah di Jateng yang sedang mengalami krisis air bersih. Setidaknya
sudah ada 164 desa yang mengajukan bantuan air bersih di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora.
“Jateng sudah saya nyatakan darurat
kekeringan. Dan salah satunya Blora ini yang saya kunjungi. Dari Pemprov dan
Kagama berniat membantu meringankan beban warga yang kekeringan dengan
memberikan bantuan air bersih,” kata Ganjar.
“Ini merupakan langkah penanggulangan jangka
pendek. Nanti akan kita upayakan mencari sumber-sumber air besar yang bisa
disalurkan ke rumah-rumah warga. Kita konservasi sumber-sumber air yang ada di
alam sebagai langkah penanganan jangka menengah. Sedangkan jangka panjang, kita
buat program pembangunan seribu embung di Jateng,” tandas Ganjar.
“Saat ini pemerintah pusat sedang berusaha
mengurangi potensi kekeringan di daerah, dan Jateng mengusulkan pembangunan
seribu embung. Tentunya nanti Blora juga diutamakan karena wilayah ini termasuk
rawan kekeringan dan kebanyakan merupakan sawah tadah hujan,” lanjut Ganjar.
“Nanti kan kita juga ada APBD Perubahan,
nanti diusahakan bagaimana caranya agar teman-teman di dewan setuju
menganggarkan dana untuk pembangunan embung. Kalau mereka setuju akan lebih
bagus, dan akan lebih banyak tampungan air yang bisa kita bangun,” ucap Ganjar.
“Ini mumpung musim kering, mari kita
bangun embung. Meski hasilnya belum bisa dinikmati sekarang. Pembangunan embung
ini akan bisa menampung air saat musim hujan nanti datang dan manfaatnya bisa
kita rasakan di musim kemarau yang akan datang,” beber Ganjar.
Dia juga menambahkan bahwa di langit
Jateng masih banyak awan putih. Pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa
pihak terkait untuk mencoba membuat hujan buatan. “Kalau arah anginnya
memungkinkan, akan kami coba di beberapa titik untuk dibuat hujan buatan,”
jelas Ganjar.
Pada akhir bulan Agustus mendatang,
pihaknya juga akan mengikuti konferensi sungai di Serayu Banjarnegara. Disitu
akan dibahas bagaimana cara memperlakukan sungai dari hulu hingga hilir,
sehingga sungai benar-benar bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air
manusia. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar