Petani di Dukuh Teleng Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo Blora terpaksa menjual bongkahan tanah sawah untuk memenuhi kebutuhan selama kemarau. |
Kita ketahui sebagian besar sawah di Kabupaten Blora adalah
sawah tadah hujan. Sehingga saat musim kemarau seperti ini banyak yang
mengalami kekeringan. Sawah menjadi kering dan tanah merekah, keras tidak bisa
ditanami.
Seperti yang terjadi di lahan pertanian Dukuh Teleng Desa
Buluroto Kecamatan Banjarejo Blora. Petani di wilayah ini tidak bisa melakukan
cocok tanam akibat sawah yang mengering karena tidak ada air. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari mereka terpaksa menjual tanah bongkahan dari sawah kepada
para pemburu tanah urug untuk mendapatkan uang.
Seperti yang dilakukan Eko salah satu petani setempat. Ia
dalam sehari menjual bongkahan tanah sawahnya bisa sampai 10 hingga 15 truk. “Keadaan
sawah yang kering tidak bisa ditanami memaksa kami memutar otak agar tetap bisa
menghasilkan uang. Terpaksa kami jual tanah bongkahan dari sawah sehari bisa
sampai 10 hingga 15 truk dengan harga Rp 50 ribu per truk,” ungkap Eko.
Sama halnya dengan Eko, kegiatan yang sama juga dilakukan Supardi.
Ia mencangkuli tanah kering disawahnya bukan untuk persiapan menanam tanaman
pangan namun bongkahan tanah kering tu dijual untuk mendapatkan pemasukan uang
karena sektor pertaniannya mati suri akibat kemarau.
“Mau bagaimana lagi mas, sudah tidak ada air yang cukup untuk
bercocok tanam. Sedangkan kebutuhan kami terus menerus setiap hari untuk makan
dan sebagainya. Agar tetap ada pemasukan ya seperti ini menjual bongkahan tanah
sawah yang kering. Banyak para pembeli tanah yang datang karena mereka butuh
untuk memadatkan pekarangan atau bangunan rumah baru,” jelas Supardi.
Ia beraharap ada bantuan pembangunan sumur bor atau pencarian
sumber air yang debitnya besar untuk pengairan sawah saat musim kemarau sehingga
para petani tidak harus menjual bongkahan tanah. Selain itu mereka berahap
dalam waktu dekat juga ada bantuan air bersih.
“Semoga ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk
mengatasi kekeringan ini. Bisa dicarikan sumber air atau dibangunkan sumur bor
untuk pengairan sawah. Semoga kemarau cepat berlalu dan bisa bercocok tanam
lagi,” pintanya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar