Home » , » Kemarau, Petani Terpaksa Jual Bongkahan Tanah Sawah Demi Penuhi Kebutuhan

Kemarau, Petani Terpaksa Jual Bongkahan Tanah Sawah Demi Penuhi Kebutuhan

infoblora.id on 16 Agu 2015 | 14.00

Petani di Dukuh Teleng Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo Blora terpaksa menjual bongkahan tanah sawah untuk
memenuhi kebutuhan selama kemarau.
BLORA. Kekeringan akibat kemarau berkepanjangan yang melanda Kabupaten Blora membuat sejumlah petani memaksa berfikir keras untuk terus bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari disaat lahan pertaniannya sudah tidak produktif akibat tidak ada irigasi.

Kita ketahui sebagian besar sawah di Kabupaten Blora adalah sawah tadah hujan. Sehingga saat musim kemarau seperti ini banyak yang mengalami kekeringan. Sawah menjadi kering dan tanah merekah, keras tidak bisa ditanami.

Seperti yang terjadi di lahan pertanian Dukuh Teleng Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo Blora. Petani di wilayah ini tidak bisa melakukan cocok tanam akibat sawah yang mengering karena tidak ada air. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka terpaksa menjual tanah bongkahan dari sawah kepada para pemburu tanah urug untuk mendapatkan uang.

Seperti yang dilakukan Eko salah satu petani setempat. Ia dalam sehari menjual bongkahan tanah sawahnya bisa sampai 10 hingga 15 truk. “Keadaan sawah yang kering tidak bisa ditanami memaksa kami memutar otak agar tetap bisa menghasilkan uang. Terpaksa kami jual tanah bongkahan dari sawah sehari bisa sampai 10 hingga 15 truk dengan harga Rp 50 ribu per truk,” ungkap Eko.

Sama halnya dengan Eko, kegiatan yang sama juga dilakukan Supardi. Ia mencangkuli tanah kering disawahnya bukan untuk persiapan menanam tanaman pangan namun bongkahan tanah kering tu dijual untuk mendapatkan pemasukan uang karena sektor pertaniannya mati suri akibat kemarau.

“Mau bagaimana lagi mas, sudah tidak ada air yang cukup untuk bercocok tanam. Sedangkan kebutuhan kami terus menerus setiap hari untuk makan dan sebagainya. Agar tetap ada pemasukan ya seperti ini menjual bongkahan tanah sawah yang kering. Banyak para pembeli tanah yang datang karena mereka butuh untuk memadatkan pekarangan atau bangunan rumah baru,” jelas Supardi.

Ia beraharap ada bantuan pembangunan sumur bor atau pencarian sumber air yang debitnya besar untuk pengairan sawah saat musim kemarau sehingga para petani tidak harus menjual bongkahan tanah. Selain itu mereka berahap dalam waktu dekat juga ada bantuan air bersih.

“Semoga ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mengatasi kekeringan ini. Bisa dicarikan sumber air atau dibangunkan sumur bor untuk pengairan sawah. Semoga kemarau cepat berlalu dan bisa bercocok tanam lagi,” pintanya. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved