![]() |
Aksi Elvi Trisnawati seorang dalang bocah perempuan kelas VI SDN 2 Kemiri Kecamatan Jepon, semalam berhasil membuat suasana Pendopo Kabupaten riuh. |
Ialah Elvia Trisnawati (11) seorang siswi kelas VI SD Negeri 2 Kemiri
Kecamatan Jepon Blora. Tanpa merasa canggung ataupun minder karena baru pertama
kali manggung di Pendopo Kabupaten, ia pun dengan cekatan memainkan wayang yang
mengambil lakon Gathotkaca sang Senopati.
Bahkan saat adegan punokawan pun, Elvia dengan penuh penghayatan
memainkan tokoh semar, gareng, petruk dan bagong yang sedang menghibur dengan
nembang caping gunung. “Ayo cah penontone enggal diparingi panglipuran gending
caping gunung, dibawani yo Reng. Aku pengen Mbak Sinden Widya sing bawa sisan
nembang, dados,” kata Petruk kepada Gareng, yang diucapkan Elvia.
Penonton pun bertepuk tangan dan ikut hanyut dalam suasana tembang
caping gunung yang dimainkan para pengrawit dan sinden. Banyak diantara
penonton yang hadir juga para dalang-dalang senior di Kabupaten Blora. Begitu
juga dengan para dalang cilik ikut menikmati aksi Elvia.
H Sukarno, ketua Pepadi Blora menjelaskan bahwa pihaknya memang
berusaha menampilkan seluruh potensi dunia pewayangan yang ada di Kabupaten
Blora. “Setelah bulan lalu kita tampilkan dalang wayang thengul, maka malam ini
kami tampilkan dalang perempuan dan kebetulan masih bocah. Ini sebagai bukti
regenerasi dalang di Blora masih berjalan,” kata H Sukarno.
Dalam kesempatan itu, H Sukarno juga menjelaskan bahwa 11 dalang bocah
dari Kabupaten Blora pada tanggal 25 Agustus mendatang akan mengikuti Sarasehan
Temu Dalang Nusantara di Taman Budaya Jawa Tengah Kota Solo. “Kami mohon doa
restu untuk memboyong dalang-dalang cilik Blora ke Solo. Nanti disana mereka
akan memperoleh banyak pengalaman dan ilmu untuk pengembangan bakat dalangnya,”
ungkap H Sukarno yang juga seorang dalang senior Blora ini.
Selain itu, dirinya sebagai yang dituakan di Pepadi Kabupaten Blora
juga berharap adanya pergantian kepemimpinan di Kabupaten Blora nanti tidak
akan mempengaruhi agenda rutin Pepadi. “Saya harap siapapun nanti bupatinya
selalu mendukung wayangan malam jumat pon di pendopo kabupaten, karena ini
kegiatan positif untuk nguri-uri budaya. Kita ketahui bersama bahwa pada 10
Agustus nanti Bupati Djoko Nugroho sudah habis masa jabatan, sehingga
penggantinya semoga mendukung kegiatan Pepadi,” harap H Sukarno disambut tepuk
tangan penonton.
Pentas wayang kulit malam jumat pon pun diteruskan dengan menampilkan
Ki Dalang Musi Darsono dari Kecamatan Cepu serta Ki Dalang Sutanto dari
Kecamatan Jati. Keduanya membawakan lakon berjudul Wisanggeni Krido. Tak mau
kalah dengan Elvia, keduanya juga atraktif memainkan tokoh-tokoh wayang hingga
acara selesai pukul 02.30 WIB dini hari. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar