![]() |
Ganjar Pranowo saat meninjau Jl.Cepu-Randublatung tepat di depan Perhutani KPH Randublatung (Wulung). Ia menegur Bina Marga Jateng agar meminta maaf pada rakyat dan segera menyusun rencana perbaikan. |
Jumat pagi (3/7) lalu saat Gubernur melintasi jalur darat menggunakan
mobil di ruas Cepu-Randublatung-Singget menjumpai beberapa titik kerusakan parah.
Bahkan jalan dengan panjang 42 km tersebut yang kondisinya dalam keadaan baik
hanya 11 km. Sisanya 31 km dalam kondisi rusak berat. Dari 31 km jalan yang
rusak berat tersebut, ternyata sepanjang 8,8 km belum tersentuh perbaikan sama
sekali.
Melihat kondisi tersebut, Ganjar terpaksa turun ke jalan meminta
keterangan dari kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Jateng wilayah
Purwodadi yang membawahi Kabupaten Blora, Barkah Widiharsono.
“Coba jelaskan kenapa kerusakan jalan ini tidak tertangani sampai saat
ini? Apa penyebabnya? Padahal saya tergetkan H-10 semua keadaan jalan provinsi
sebagai jalur mudik harus sudah siap dilalui para pemudik,” ucap Ganjar kepada
kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Purwodadi.
Begitu ditanya oleh Gubernur, kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah
Purwodadi Barkah Widiharsono langsung mengungkapkan bahwa anggaran perbaikannya
membengkak sehingga tidak semua kerusakan jalan tertangani hingga saat ini.
“Dari APBD Jateng 2015, perbaikan atau perawatan jalan provinsi di ruas
ini kita anggarkan Rp 30 juta per kilometernya. Namun ternyata kebutuhan untuk
melakukan perbaikan itu membengkak jadi Rp 50 juta per kilometer karena terlalu
banyak lubang di jalan yang harus ditangani. Oleh karena itu, ada 8,8 km jalan
rusak berat yang belum bisa tertangani karena kekurangan dana sekitar Rp 400 juta hingga Rp 450 juta,” jelas
Barkah.
Mendengar penjelasan itu Ganjar tampak beram, ia tak habis pikir kenapa
BPT Bina Marga bisa sampai salah merencanakan proyek perbaikan sampai-sampai
kekurangan anggaran.
“Ini keterlaluan, saya minta secepatnya didata kerusakan jalan yang
belum tertangani. Foto-fotonya kumpulkan untuk diusulkan dalam anggaran APBD
perubahan 2015. Karena perbaikan kali ini tidak sesuai target, Bina Marga harus
minta maaf pada rakyat. Buat spanduk permintaan maaf karena Bina Marga belum
bisa memperbaiki jalan secara tuntas,” tegas Ganjar.
“Secepatnya saya tunggu laporan kerusakan jalannya. Nanti bisa
diusulkan tembahan anggaran perbaikannya ke Bappeda,” lanjut Ganjar.
Sementara itu kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Purwodadi, Barkah
Widiharsono hanya bisa mengangguk-angguk mendengar perintah Gubernur. Ia
menyanggupi untuk segera mendata dan merampungkan pengerjaan perawatan jalan.
Namun saat ditanya kapan selesainya perbaikan jalan, ia belum bisa
memastikannya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar