Home » , » Perbaikan Tak Sesuai Target, Ganjar Perintah Bina Marga Minta Maaf Pada Rakyat

Perbaikan Tak Sesuai Target, Ganjar Perintah Bina Marga Minta Maaf Pada Rakyat

infoblora.id on 5 Jul 2015 | 00.30

Ganjar Pranowo saat meninjau Jl.Cepu-Randublatung tepat di depan Perhutani KPH Randublatung (Wulung). Ia menegur Bina Marga Jateng agar meminta maaf pada rakyat dan segera menyusun rencana perbaikan.
BLORA. Keadaan jalan provinsi ruas Cepu-Randublatung-Singget benar-benar menyita perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora guna mengecek kesiapan jalur mudik lebaran 2015. Pasalnya jalan yang menjadi jalur alternatif dari Jawa Timur menuju Jawa Tengah melalui Kabupaten Blora ini masih dalam kondisi rusak parah.

Jumat pagi (3/7) lalu saat Gubernur melintasi jalur darat menggunakan mobil di ruas Cepu-Randublatung-Singget menjumpai beberapa titik kerusakan parah. Bahkan jalan dengan panjang 42 km tersebut yang kondisinya dalam keadaan baik hanya 11 km. Sisanya 31 km dalam kondisi rusak berat. Dari 31 km jalan yang rusak berat tersebut, ternyata sepanjang 8,8 km belum tersentuh perbaikan sama sekali.

Melihat kondisi tersebut, Ganjar terpaksa turun ke jalan meminta keterangan dari kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Jateng wilayah Purwodadi yang membawahi Kabupaten Blora, Barkah Widiharsono.

“Coba jelaskan kenapa kerusakan jalan ini tidak tertangani sampai saat ini? Apa penyebabnya? Padahal saya tergetkan H-10 semua keadaan jalan provinsi sebagai jalur mudik harus sudah siap dilalui para pemudik,” ucap Ganjar kepada kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Purwodadi.

Begitu ditanya oleh Gubernur, kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Purwodadi Barkah Widiharsono langsung mengungkapkan bahwa anggaran perbaikannya membengkak sehingga tidak semua kerusakan jalan tertangani hingga saat ini.

“Dari APBD Jateng 2015, perbaikan atau perawatan jalan provinsi di ruas ini kita anggarkan Rp 30 juta per kilometernya. Namun ternyata kebutuhan untuk melakukan perbaikan itu membengkak jadi Rp 50 juta per kilometer karena terlalu banyak lubang di jalan yang harus ditangani. Oleh karena itu, ada 8,8 km jalan rusak berat yang belum bisa tertangani karena kekurangan dana sekitar  Rp 400 juta hingga Rp 450 juta,” jelas Barkah.

Mendengar penjelasan itu Ganjar tampak beram, ia tak habis pikir kenapa BPT Bina Marga bisa sampai salah merencanakan proyek perbaikan sampai-sampai kekurangan anggaran.

“Ini keterlaluan, saya minta secepatnya didata kerusakan jalan yang belum tertangani. Foto-fotonya kumpulkan untuk diusulkan dalam anggaran APBD perubahan 2015. Karena perbaikan kali ini tidak sesuai target, Bina Marga harus minta maaf pada rakyat. Buat spanduk permintaan maaf karena Bina Marga belum bisa memperbaiki jalan secara tuntas,” tegas Ganjar.

“Secepatnya saya tunggu laporan kerusakan jalannya. Nanti bisa diusulkan tembahan anggaran perbaikannya ke Bappeda,” lanjut Ganjar.

Sementara itu kepala BPT Bina Marga Jateng wilayah Purwodadi, Barkah Widiharsono hanya bisa mengangguk-angguk mendengar perintah Gubernur. Ia menyanggupi untuk segera mendata dan merampungkan pengerjaan perawatan jalan. Namun saat ditanya kapan selesainya perbaikan jalan, ia belum bisa memastikannya. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved