Home » , , » Janur Rembang Serbu Blora Jelang Lebaran Ketupat, Harga Merangkak Naik

Janur Rembang Serbu Blora Jelang Lebaran Ketupat, Harga Merangkak Naik

infoblora.id on 23 Jul 2015 | 07.31

Warga menyerbu penjual janur di emperan trotoar Pasar Blora, pagi tadi. Jelang Lebaran Ketupat
kebutuhan janur meningkat dan harga merangkak naik.
BLORA. Kebutuhan janur atau daun kelapa muda mendekati peringatan tradisi Lebaran Ketupat bagi masyarakat Jawa termasuk Blora semakin meningkat. Sayangnya di Blora sendiri saat ini sudah jarang ada pohon kelapa sehingga kebanyakan janur yang dijual adalah kiriman dari Rembang.

Setiap pagi sejak H+2 lalu selalu datang ribuan janur yang diangkut dari Rembang ke berbagai pasar tradisional di Blora. Otomatis harga janur yang ditawarkan pun bisa dibilang mahal. Apalagi mendekati puncak Lebaran Ketupat yang akan diperingati setiap H+7 Idul Fitri, atau Jumat besok (24/7).

Sariyah (33) salah satu pembeli janur di Pasar Besar Blora pun mengeluhkan mahalnya harga janur mendekati Lebaran Ketupat. “Harga janur sekarang mahal mas, tahun kemarin masih boleh Rp 2.000 per 10 lembar janur. Namun tahun ini harganya naik sekitar 50 persen jadi Rp 3.000 per 10 lembar janur. Bahkan hari ini naik lagi menjadi Rp 3.500 per 10 lembar karena semakin banyak yang membutuhkan untuk membuat ketupat mengingat besok sudah lebaran ketupat,” keluh Sariyah, Kamis (23/7).

Senada dengan Sariyah, hal yang sama juga diungkapkan oleh Pardi (45) yang pagi ini ikut berburu janur di Pasar Blora untuk membuat ketupat dan lepet. “Pohon kelapa sekarang sudah jarang yang punya mas, jadi ya harus beli kalau mau buat kupat (ketupat-red). Harga janur yang selalu merangkak naik mendekati tradisi kupatan pasti terjadi karena memang banyak yang butuh, sedangkan stok harus mendatangkan dari luar Blora,” bebernya.

Para penjual janur berdatangan dari Rembang menuju beberapa pasar
tradisional di Blora.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun memang kebanyakan janur yang dijual di Blora diambil dari Rembang. Para pedagang setiap pagi membawa ribuan janur untuk dijual dalam bentuk lembaran maupun ketupat kurung (anyaman ketupat yang belum terisi). Setiap tiba di pasar langsung dikerubuti para pembeli baik pembeli eceran maupun tengkulak yang akan dijual kembali di desa-desa.

“Jam 05.00 pagi tadi saya sudah tiba di Pasar Blora membawa janur satu truk dari Rembang dan langsung diserbu para pembeli. Alhamdulillah di Blora peminat janur banyak jelang tradisi kupatan. Saya menjualnya per bendel seharga Rp 15.000, dimana satu bendel berisi 50 lembar janur,” ungkap Sarini penjual janur.

Sementara itu penjual janur yang lain, Parti menjelaskan bahwa harga janur biasa lebih murah jika dibandingkan dengan harga ketupat kurung yang telah berupa anyaman janur. “Untuk janur biasa saya jual Rp 3.000 hingga Rp 3.500 per 10 lembar. Sedangkan untuk anyaman janur berupa ketupat yang tinggal diisi beras, saya jual kisaran Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per 10 buah. Mahalnya ketupat dalam bentuk anyaman karena memang butuh keahlian khusus untuk membuatnya sehingga harganya lebih mahal,” jelas Parti.

Untuk diketahui, lebaran ketupat adalah salah satu tradisi islam jawa yang dilahirkan oleh para sunan Wali Songo. Lebaran yang dilaksanakan setiap H+7 Idul Fitri dengan makan ketupat sayur ini merupakan lebaran kecil untuk merayakan hari kemenangan setelah menjalankan puasa sunah syawal selama 6 hari.

Bagi umat islam memang disunahkan menjalankan puasa sunah syawal selama 6 hari setelah Idul Fitri. Dengan kata lain mulai 2 syawal berpuasa sunah hingga 7 syawal dan diakhiri dengan lebaran ketupat yang dirayakan bersama-sama. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved