Home » , » Bupati Djoko Nugroho Pertanyakan Kepastian Program City Gas di Blora Selatan

Bupati Djoko Nugroho Pertanyakan Kepastian Program City Gas di Blora Selatan

infoblora.id on 3 Jul 2015 | 02.00

Pusat pemrosesan gas  CPP Blok Gundih di Desa Sumber Kec.Kradenan yang akan menjadi sumber untuk program city gas.
BLORA. Bupati Blora, Djoko Nugroho kembali mempertanyakan realisasi program City Gas. Sebab, meski telah lama didengungkan, namun hingga saat ini, belum jelas kapan program tersebut akan direalisasikan. Padahal, sejak 2013, pembangunan instalasi jaringan gas (jargas) ke pemukiman warga sudah selesai dibangun. Sedangkan untuk jaringan yang melintasi rel kereta api sudah selesai 2014 lalu.

“Gas yang alokasi ke Tambaklorok saja sudah bisa dialirkan, kenapa untuk warga kabupaten Blora belum,” ungkap Kokok (sapaan akrab Djoko Nugroho), kemarin.

Menurutnya dari produksi gas PPGJ, program City Gas di Blora dialokasikan mendapatkan pasokan gas yang nantinya dialirkan ke rumah-rumah warga. Kabar terbaru yang diterima, tambah Kokok, kuota gas yang akan dialirkan untuk program itu sebesar 0,1 juta kaki kubik per hari.

“Dari  rencana awal, ada tujuh desa di tiga kecamatan yang akan menikmati program City Gas di Kabupaten Blora.Yaitu Desa Sumber dan Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban. Serta Desa Kapuan, Kecamatan Cepu. Untuk kebutuhan gas ke rumah warga akan dipasok gas dari PPGJ sebesar 0,02 juta kaki kubik per hari,” terangnya.

Program City Gas menggunakan gas dari Central Processing Plant (CPP) yang dihasilkan Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Pertamina. Proyek yang berpusat di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan tersebut sudah mulai berproduksi. Bahkan, gas yang dihasilkan telah dialirkan melalui pipa ke pembangkit listrik di Tambaklorok Semarang.

Kabupaten Blora menjadi salah satu lokasi pelaksanaan proyek pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga oleh Kementrian ESDM RI. Bersamaan dengan Kabupaten Sorong, Subang, dan Ogan Ilir juga mendapatkan kesempatan yang sama pada tahun 2013. 

Pelaksanaan Front End Enginering Design telah dilakukan tahun 2012 kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringannya pada tahun 2013.

Proyek Pembangunan Jaringan Gas untuk rumah tangga di Kabupaten Blora memasang jaringan ke sekitar 4000 rumah tangga di tujuh desa terdiri dari 3 Kecamatan, di antaranya Kecamatan Kradenan Desa Sumber dan Desa Mojorembun, untuk Kecamatan Kedung Tuban terdiri dari 5 Desa diantaranya Desa Pulo, Desa Tanjung Desa Wadodan Desa Kemantren, untuk Kecamatan Cepu di Desa Kapuan.

City Gas secara harfiah adalah gas kota, namun dengan beberapa pertimbangan dan skala prioritas, Bupati Blora setelah menyampaikan usul dan mendapatkan kesepakatan bersama antara pihak eksekutif dan legislatif, memutuskan Kabupaten Blora akan memanfaatkan jaringan gas ini untuk desa – desa yang lokasinya paling dekat dengan lokasi sumur dan pengelolaan gas.

Setelah dilakukan beberapa pertimbangan dari segi teknis, perekonomian serta faktor penunjang lain maka ditetapkan tujuh desa di tiga kecamatan sekitar lokasi sumur dan pengolahan gas yang akan mendapat sambungan gas, sehingga dapat dikatakan bahwa inilah program Village Gas pertama di Indonesia.

Ketujuh desa tersebut adalah Desa Sumber, Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban serta Desa Kapuan Kecamatan Cepu.

Pekerjaan pembangunan jaringan tahun 2013 yang dimenangkan oleh PT Markinah sampai dengan saat ini telah menyelesaikan sambungan distribusi kurang lebih sebesar 90% karena masih terdapat beberapa rumah yang belum terpasang gasmeter.

Pembangunan jaringan transmisi baru sekitar 84% menyisakan pekerjaan pemasangan pipa crossing rail yang belum selesai pengurusan izinnya antara Ditjen Migas dan Kementrian Perhubungan serta pekerjaan pengadaan Meter Regulating System (MRS) dan pemasangan pipa carbon steelnya di lokasi Central Processing Plant PPGJ dari tempat titik serah (MRS) menuju jalan desa Sumber Kecamatan Kradenan.

Pemerintah Kabupaten Blora mendukung sepenuhnya semua kegiatan hulu hilir minyak dan gas bumi di wilayahnya karena hal inilah yang secara langsung akan membantu meningkatkan produksi migas nasional, sebagaimana termuat dalam Inpres nomor 2 Tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional. Pemerintah Daerah sangat berharap Jaringan Gas untuk Rumah Tangga di Kabupaten Blora segera beroperasi.

Proyek pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga di Kabupaten Blora direncanakan memperoleh pasokan gas sejumlah 1 MMSCFD dari central processing plant PT PERTAMINA EP PPGJ di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

Proyek Pengembangan Gas Jawa ini direncanakan mengeksplorasi 8 sumur gas di area Gundih Kabupaten Blora. Setelah melalui proses di Central Processing Plant PPGJ,  gas akan dikirim PT Sumber Petrindo Perkasa melalui pipa dari Kabupaten Blora melewati Kabupaten Grobogan, Demak dan Kota Semarang menuju PLTU Tambaklorok sebesar 50 MMSCF per hari. Diharapkan gas on stream sudah dapat terealisasi pada Juni 2014.

Pada kesempatan koordinasi dengan Direktur Pembinaan Program Migas, Dirjen Migas, Kementerian ESDM Bapak Ir Agus Cahyono Adi, MT diperoleh informasi bahwa program jaringan gas untuk rumah tangga ini akan siap operasi dua tahun setelah tahap pelaksanaan pemasangan jaringan dirampungkan semuanya. (Teg-Koma | Jo-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved