![]() |
Pusat pemrosesan gas CPP Blok Gundih di Desa Sumber Kec.Kradenan yang akan menjadi sumber untuk program city gas. |
“Gas
yang alokasi ke Tambaklorok saja sudah bisa dialirkan, kenapa untuk warga
kabupaten Blora belum,” ungkap Kokok (sapaan akrab Djoko Nugroho), kemarin.
Menurutnya
dari produksi gas PPGJ, program City Gas di Blora dialokasikan mendapatkan
pasokan gas yang nantinya dialirkan ke rumah-rumah warga. Kabar terbaru yang
diterima, tambah Kokok, kuota gas yang akan dialirkan untuk program itu sebesar
0,1 juta kaki kubik per hari.
“Dari rencana
awal, ada tujuh desa di tiga kecamatan yang akan menikmati program City Gas di
Kabupaten Blora.Yaitu Desa Sumber dan Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Desa
Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban. Serta
Desa Kapuan, Kecamatan Cepu. Untuk kebutuhan gas ke rumah warga akan dipasok
gas dari PPGJ sebesar 0,02 juta kaki kubik per hari,” terangnya.
Program
City Gas menggunakan gas dari Central Processing Plant (CPP) yang dihasilkan
Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Pertamina. Proyek yang berpusat di Desa Sumber,
Kecamatan Kradenan tersebut sudah mulai berproduksi. Bahkan, gas yang
dihasilkan telah dialirkan melalui pipa ke pembangkit listrik di Tambaklorok
Semarang.
Kabupaten
Blora menjadi salah satu lokasi pelaksanaan proyek pembangunan jaringan gas
untuk rumah tangga oleh Kementrian ESDM RI. Bersamaan dengan Kabupaten Sorong,
Subang, dan Ogan Ilir juga mendapatkan kesempatan yang sama pada tahun 2013.
Pelaksanaan Front End Enginering Design telah dilakukan tahun 2012 kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringannya pada tahun 2013.
Pelaksanaan Front End Enginering Design telah dilakukan tahun 2012 kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringannya pada tahun 2013.
Proyek
Pembangunan Jaringan Gas untuk rumah tangga di Kabupaten Blora memasang
jaringan ke sekitar 4000 rumah tangga di tujuh desa terdiri dari 3 Kecamatan,
di antaranya Kecamatan Kradenan Desa Sumber dan Desa Mojorembun, untuk
Kecamatan Kedung Tuban terdiri dari 5 Desa diantaranya Desa Pulo, Desa Tanjung
Desa Wadodan Desa Kemantren, untuk Kecamatan Cepu di Desa Kapuan.
City
Gas secara harfiah adalah gas kota, namun dengan beberapa pertimbangan dan
skala prioritas, Bupati Blora setelah menyampaikan usul dan mendapatkan
kesepakatan bersama antara pihak eksekutif dan legislatif, memutuskan Kabupaten
Blora akan memanfaatkan jaringan gas ini untuk desa – desa yang lokasinya
paling dekat dengan lokasi sumur dan pengelolaan gas.
Setelah
dilakukan beberapa pertimbangan dari segi teknis, perekonomian serta faktor
penunjang lain maka ditetapkan tujuh desa di tiga kecamatan sekitar lokasi
sumur dan pengolahan gas yang akan mendapat sambungan gas, sehingga dapat dikatakan
bahwa inilah program Village Gas pertama di Indonesia.
Ketujuh
desa tersebut adalah Desa Sumber, Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan, Desa
Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban serta
Desa Kapuan Kecamatan Cepu.
Pekerjaan
pembangunan jaringan tahun 2013 yang dimenangkan oleh PT Markinah sampai dengan
saat ini telah menyelesaikan sambungan distribusi kurang lebih sebesar 90%
karena masih terdapat beberapa rumah yang belum terpasang gasmeter.
Pembangunan
jaringan transmisi baru sekitar 84% menyisakan pekerjaan pemasangan pipa
crossing rail yang belum selesai pengurusan izinnya antara Ditjen Migas dan
Kementrian Perhubungan serta pekerjaan pengadaan Meter Regulating System (MRS)
dan pemasangan pipa carbon steelnya di lokasi Central Processing Plant PPGJ
dari tempat titik serah (MRS) menuju jalan desa Sumber Kecamatan Kradenan.
Pemerintah
Kabupaten Blora mendukung sepenuhnya semua kegiatan hulu hilir minyak dan gas
bumi di wilayahnya karena hal inilah yang secara langsung akan membantu
meningkatkan produksi migas nasional, sebagaimana termuat dalam Inpres nomor 2
Tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional. Pemerintah Daerah
sangat berharap Jaringan Gas untuk Rumah Tangga di Kabupaten Blora segera
beroperasi.
Proyek
pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga di Kabupaten Blora direncanakan
memperoleh pasokan gas sejumlah 1 MMSCFD dari central processing plant PT PERTAMINA EP PPGJ di Desa Sumber,
Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Proyek
Pengembangan Gas Jawa ini direncanakan mengeksplorasi 8 sumur gas di area
Gundih Kabupaten Blora. Setelah melalui proses di Central Processing Plant
PPGJ, gas akan dikirim PT Sumber Petrindo Perkasa melalui pipa dari
Kabupaten Blora melewati Kabupaten Grobogan, Demak dan Kota Semarang menuju
PLTU Tambaklorok sebesar 50 MMSCF per hari. Diharapkan gas
on stream sudah dapat
terealisasi pada Juni 2014.
Pada kesempatan koordinasi dengan Direktur Pembinaan Program Migas, Dirjen Migas, Kementerian ESDM Bapak Ir Agus Cahyono Adi, MT diperoleh informasi bahwa program jaringan gas untuk rumah tangga ini akan siap operasi dua tahun setelah tahap pelaksanaan pemasangan jaringan dirampungkan semuanya. (Teg-Koma | Jo-infoblora)
Pada kesempatan koordinasi dengan Direktur Pembinaan Program Migas, Dirjen Migas, Kementerian ESDM Bapak Ir Agus Cahyono Adi, MT diperoleh informasi bahwa program jaringan gas untuk rumah tangga ini akan siap operasi dua tahun setelah tahap pelaksanaan pemasangan jaringan dirampungkan semuanya. (Teg-Koma | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar