![]() |
Salah satu anak korban keracunan makanan saat dirawat di Puskesmas Jiken, beberapa hari lalu. |
Menurut Kepala Dinas UPTD Puskesmas
Jiken, Basri, semua biaya yang timbul terkait dengan pengobatan warga yang
dirawat di Puskesmas Jiken itu gratis, atau tidak dipungut biaya sepeserpun.
Data terakhir, warga Genjahan yang dirawat di Puskesmas Jiken akibat keracunan makanan tersebut, tercatat ada 65 orang (terdiri dari usia anak-anak dan orang dewasa). Sedangkan yang dirawat di RS Permata ada 4 orang, RS PKU 2 orang. Namun semua korban kini sudah diantar pulang ke rumah masing-masing.
Sesuai catatan medis yang ada di
Puskesmas Jiken, korban yang datang untuk berobat rata-rata mengeluhkan
kepala terasa pusing, mual-mual, muntah dan diare yang tidak berkesudahan.
Kondisi itu menyebabkan badan terasa lemas karena kekurangan cairan.
Sementara itu untuk menjaga
kemungkinan masih ada korban yang tersisa, Puskesmas Jiken hingga saat ini juga
masih menempatkan petugas medis di Rt.2/3 Dukuh Klampok untuk memberi
pertolongan lebih cepat apabila ada warga lain yang juga mulai merasakan
keluhan yang sama.
Sementara itu, Dokter Yuanita yang memimpin pengobatan di Puskesmas Jiken, menyatakan sampai saat ini belum bisa dijelaskan apa penyebab keracunan yang di derita warga. Pasalnya, contoh makanan yang dicurigai mengakibatkan keracunan masih di teliti di laboratorium BPOM Semarang. (Hendra-SS | Jo-infoblora)
1 komentar:
Salut buat dr. Youanita Handayani. Terima kasih atas pengabdian yang tulus demi kesehatan pasien. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan anda dengan kebaikan yang sempurna. Amin
Bekerja dengan hati.
Posting Komentar