Anggota Komisi VI DPR RI Lakukan Kunjungan Kerja ke Pabrik Gula Blora

Anggota Komisi VI DPR RI saat berkeliling meninjau proses produksi gula di PG.Blora.

BLORA. Pastikan operasional Pabrik Gula (PG) Blora, PT Gendis Multhi Manis berjalan lancar dan berguna untuk petani tebu di Kabupaten Blora. Anggota Komisi VI DPR RI lakukan kunjungan kerja meninjau langsung proses produksi gula di pabrik yang berada di Desa Tinapan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, Senin (15/6) lalu.

Tidak hanya anggota Komisi VI DPR RI, beberapa staf Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, serta Dinas terkait juga turut serta dalam kunjungan kerja tersebut. Rombongan dipimpin oleh Ir. H. Azman Natawijayana dan beberapa anggota lain yang mendampingi yaitu Endang Srikarti Handayani,SH, H.HUM, H. Ambar Tjahyono, Nasril Bahar, SE, Refrizal, H. Mukhlisin. Selain itu turut hadir pula Dirut PTPN IX, PTPN X dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Bupati Blora Djoko Nugroho, Wakil Bupati Blora H. Abu Nafi serta Ketua DPRD Kabupaten Blora H Bambang Susilo turut pula hadir mendampingi rombongan saat berkeliling di kawasan Pabrik Gula yang digadang-dagang sebagai pabrik gula termodern di Indonesia ini.

Kita ketahui Komisi VI DPR RI sendiri membidangi Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, BUMN, dan investasi. “Tujuan diadakannya kunjungan kerja spesifik dari Komisi VI DPR RI adalah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah yang terkait dalam bidang Komisi VI DPR RI. Adapun kunjungan spesifik ke Pabrik Gula Blora adalah mengetahui kinerja, permasalahan, maupun kendala yang dihadapi beserta mencari solusi pemecahannya,” ujar Ir H Azman Natawijayana.

Selain itu hasil dari kunjungan dan diskusi dengan petani tebu sekitar Blora adalah petani menginginkan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung petani diantaranya yaitu adanya pelarangan impor gula baik gula rafinasi maupun gula kristal putih selama masa panen, adanya kebijakan pemerintah yang seharusnya mendukung dan memberikan kebijakan yang menguntungkan pada pabrik gula berbasis tebu sehingga pabrik gula berbasis tebu dan petani bisa memperoleh hasil yang saling menguntungkan.

“Pabrik Gula Blora sendiri adalah 100 % plasma dan lebih mengutamakan membina petani untuk memperluas lahan tebu masing-masing dari pada memperluas lahan tebu pribadi milik Pabrik Gula Blora. Pabrik Gula Blora hanya memiliki 20 Hektar lahan tebu dan itu pun digunakan sebagai lahan pembibitan tanaman tebu,” tambahnya.

Selain itu berdirinya Pabrik Gula di Blora membawa angin segar bagi warga Blora karena dapat meningkatkan perekonomian sertamembina dan membantu petani tebu untuk memperluas area lahan tebu serta memperoleh rendemen tinggi melebihi pabrik gula lainnya. (rs-infoblora | BJ)