Home » , » Meski Instalasi Telah Terpasang, Program City Gas di Blora Selatan Tidak Jelas

Meski Instalasi Telah Terpasang, Program City Gas di Blora Selatan Tidak Jelas

infoblora.id on 21 Apr 2015 | 00.30

Petugas dari Dinas ESDM memeriksa instalasi jaringan gas rumah tangga di salah satu rumah penduduk kawasan ring satu PPGJ Blok Gundih. Meski telah terpasang sejak akhir 2013, hingga sekarang program tersebut belum juga berjalan.
BLORA. Pembangunan Instalasi jaringan gas (Jargas) untuk pemukiman warga sekitar proyek pengambangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih di Kabupaten Blora wilayah selatan, telah lama diselesaikan. Namun, kapan waktu berjalannya program yang disebut City Gas tersebut, sampai saat ini masih menggantung dan belum ada kejelasan.

Padahal, PPGJ telah mulai berproduksi meskipun belum maksimal. Sesuai rencana awal, gas akan dialirkan pada tahun 2014 lalu,  namun menjelang pertengahan tahun 2015 belum ada tanda-tanda dimulai.

Ada beberapa desa di sejumlah kecamatan di sekitar PPGJ yang menjadi sasaran program ini. Yakni Desa Sumber dan Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa Pulo dan Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, serta Desa Kapuan Kecamatan Cepu.

“Seharusnya, dengan berproduksinya PPGJ, program city gas sudah bisa dilaksanakan,” kata Plt Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (BPE), Christian Prasetya, Senin (20/4) kemarin.

Proyek city gas sendiri, lanjut Chris, hanya membutuhkan 0,01 persen dari total produksi yang ditargetkan mencapai 50 mmscfd (millions standard cubic feet per day) atau 50 juta kaki kubik per hari yang akan disalurkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Tambak Lorok, di Semarang.

Seperti diketahui, belum lama ini, Kepala Bagian Kepala Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono, mengungkapkan, bahwa produksi gas dari PPGJ telah mencapai 30 mmscfd.
“Dari target segitu dan produksi yang telah tercapai, saya rasa sudah bisa dialirkan ke rumah-rumah warga,” tandasnya.

Dia mengaku, tidak mengetahui alasan secara pasti kenapa program tersbut belum dilaksanakan. Pasalnya, kewenangan program city gas sepenuhnya terdapat pada Kementrian ESDM, dan infrastruktur sendiri juga belum ada serahterima, “Kami tidak tahu alasannya, kenapa sampai saat ini belum berproduksi,” ungkapnya.

Tiga bulan lalu, kata dia, pihaknya telah melakukan diskusi dengan kementrian terkait hal itu. “Rencananya, kemerntian ESDM akan menyerahkan jaringan infrastruktur gas kepada BUMN. Dalam hal ini pemerintah akan menggandeng Pertagas dalam pengelolaan program City gas tesebut,” kata dia.

Dari rencana itu, dirinya berharap, BUMN yang ditunjuk nantinya bisa mengajak kerjasama BUMD setempat, dalam hal ini PT BPE Blora, dalam pengelolaannya. “Dalam waktu dekat ini, kami melalui Pemkab, akan mengirimkan surat kementrian ESDM. Kapan pelaksanaan program tersebut,” ungkap Chris. 

Sekedar diketahui, pembangunan infrastruktur jargas ke rumah warga telah dimulai awal 2013. Gas yang akan dipakai dalam city gas, adalah bagian kecil dari gas yang dihasilkan dalam proyek pengembangan gas Jawa (PPGJ).  Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyerahkan lapangan pembangunan pipa transmisi gas bumi dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga, kepada kontraktor. 

Melalui program city gas tersebut, warga akan bisa memakai gas dengan alat ukur meteran. Seperti pemakaian air bersih yang disalurkan melalui pipa, oleh PDAM ke rumah-rumah, di desa ring satu proyek tersebut dengan total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp40 miliar.(ams-SB | Atm-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved