BLORA. Pembangunan
Instalasi jaringan gas (Jargas) untuk pemukiman warga sekitar proyek
pengambangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih di Kabupaten Blora wilayah selatan, telah
lama diselesaikan. Namun, kapan waktu berjalannya program yang disebut City Gas
tersebut, sampai saat ini masih menggantung dan belum ada kejelasan.
Padahal, PPGJ telah
mulai berproduksi meskipun belum maksimal. Sesuai rencana awal, gas akan
dialirkan pada tahun 2014 lalu, namun menjelang pertengahan tahun 2015
belum ada tanda-tanda dimulai.
Ada beberapa desa di
sejumlah kecamatan di sekitar PPGJ yang menjadi sasaran program ini. Yakni Desa
Sumber dan Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan, Desa Wado, Desa Kemantren, Desa
Pulo dan Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, serta Desa Kapuan Kecamatan Cepu.
“Seharusnya, dengan
berproduksinya PPGJ, program city gas sudah bisa dilaksanakan,” kata Plt
Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Blora Patra Energi (BPE), Christian
Prasetya, Senin (20/4) kemarin.
Proyek city
gas sendiri, lanjut Chris, hanya membutuhkan 0,01 persen dari total produksi
yang ditargetkan mencapai 50 mmscfd (millions standard cubic feet per day) atau
50 juta kaki kubik per hari yang akan disalurkan sebagai bahan bakar pembangkit
listrik di Tambak Lorok, di Semarang.
Seperti diketahui,
belum lama ini, Kepala Bagian Kepala Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono,
mengungkapkan, bahwa produksi gas dari PPGJ telah mencapai 30 mmscfd.
“Dari target segitu
dan produksi yang telah tercapai, saya rasa sudah bisa dialirkan ke rumah-rumah
warga,” tandasnya.
Dia mengaku, tidak
mengetahui alasan secara pasti kenapa program tersbut belum dilaksanakan.
Pasalnya, kewenangan program city gas sepenuhnya terdapat pada Kementrian ESDM,
dan infrastruktur sendiri juga belum ada serahterima, “Kami tidak tahu alasannya,
kenapa sampai saat ini belum berproduksi,” ungkapnya.
Tiga bulan lalu,
kata dia, pihaknya telah melakukan diskusi dengan kementrian terkait hal itu.
“Rencananya, kemerntian ESDM akan menyerahkan jaringan infrastruktur gas kepada
BUMN. Dalam hal ini pemerintah akan menggandeng Pertagas dalam pengelolaan
program City gas tesebut,” kata dia.
Dari rencana itu,
dirinya berharap, BUMN yang ditunjuk nantinya bisa mengajak kerjasama BUMD
setempat, dalam hal ini PT BPE Blora, dalam pengelolaannya. “Dalam waktu dekat
ini, kami melalui Pemkab, akan mengirimkan surat kementrian ESDM. Kapan
pelaksanaan program tersebut,” ungkap Chris.
Sekedar diketahui,
pembangunan infrastruktur jargas ke rumah warga telah dimulai awal 2013. Gas
yang akan dipakai dalam city gas, adalah bagian kecil dari gas yang dihasilkan
dalam proyek pengembangan gas Jawa (PPGJ). Kementerian Energi Sumber Daya
Mineral (ESDM) telah menyerahkan lapangan pembangunan pipa transmisi gas bumi
dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga, kepada
kontraktor.
Melalui program city
gas tersebut, warga akan bisa memakai gas dengan alat ukur meteran. Seperti
pemakaian air bersih yang disalurkan melalui pipa, oleh PDAM ke rumah-rumah, di
desa ring satu proyek tersebut dengan total anggaran yang digelontorkan sebesar
Rp40 miliar.(ams-SB | Atm-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar