![]() |
Patugas KPU Blora memeriksa keadaan fisik logistik Pilkada. |
BLORA. Komisi Pemilihan Umum
(KPUK) Blora mulai mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan pilkada. Sebab,
pemilihan bupati Blora untuk periode 2015-2020 tersebut, dipastikan berlangsung
tahun ini.
Ketua KPU Blora
Arifin menjelaskan, Blora masuk dalam gelombang pertama penyelenggaraan pilkada
serentak yang akan digelar Desember 2015. Sedangkan, masa jabatan Bupati Djoko
Nugroho dan Wakil Bupati Abu Nafi, akan berakhir pada 10 Agustus 2015
ini.
”Kami sudah siap
menggelar pilkada tahun ini. Bahkan, sejak awal tahun 2014 lalu, KPU Blora
sudah melakukan persiapan dan menjalankan tahapan-tahapan pilkada,” kata
Arifin.
Sebab, sebelumnya
lembaga penyelenggara pemilu itu menjadwalkan pilkada pada 2015. Karena
kemudian terjadi perubahan aturan dan wacana, termasuk munculnya peraturan
pemerintah pengganti undang-udang (peppu) nomor 1 tahun 2014, maka seluruh
tahapan pilkada yang sudah dijalankan dihentikan. ”Kami saat itu menunggu
perkembangan dan instruksi dari KPU pusat,’’ tambahnya.
Pada APBD tahun 2015,
KPU Blora mengajukan anggaran pelaksanaan pilkada sekitar Rp 27 miliar. Namun,
anggaran tersebut tidak disetujui dewan. Dalam APBD yang sudah ditetapkan akhir
Januari lalu itu, KPUK ”hanya” mendapat Rp 11 miliar. Selanjutnya, kekurangan
anggaran ini akan diajukan pada APBD perubahan.
Arifin menambahkan,
selain persiapan administrasi, KPU Blora juga mengecek kondisi logistik yang
akan digunakan. Mulai dari kotak suara, bilik suara, alat coblos, dan sejumlah
logistik yang saat ini disimpan di gudang.
Terpisah, Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Blora Gunadi
membenarkan, usulan dana dari KPU dan Panwaslu Blora dicoret. Sebab, saat itu
belum ada kejelasan waktu pelaksanaan pilkada. ”Pada APBD 2015 sudah
dianggarkan sebagian. Anggaran ini sebagai persiapan apabila pilkada
digelar 2016. Kalau masih kurang, tentu bisa dibahas lagi di (APBD) perubahan
nanti,” jelas dia. (Priyo-Koma | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar