![]() |
Meski telah ditanami pisang, beberapa truk pasir tetap melintas di Jl.Ngraho-Ketuwan wilayah Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban. |
BLORA.
Banyaknya kendaraan truk pengangkut pasir yang lalu-lalang melewati jalan
Ngraho-Ketuwan turut Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban, membuat jalan di
wilayah tersebut cepat rusak. Pasalnya kebanyakan truk membawa muatan pasir
berlebihan.
Kerusakan
tersebut disikapi warga dengan menanam pohon pisang di beberapa titik kerusakan
terparah. Warga Desa Tanjung, Rabu sore (7/1) kemarin bersama-sama menanam
pisang di jalan yang menjadi akses utama menuju pusat Kecamatan Kedungtuban
itu.
“Ini
bentuk protes warga, agar pihak-pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan
dan menertibkan truk-truk pasir yang berlebihan muatan,” ungkap Akbar, salah
seorang warga Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban kepada Info Blora.
![]() |
Saat hujan jalan ini seperti kubangan lumpur. |
Kerusakan
mulai terjadi sejak September 2014 hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan,
bahkan truk pengangkut pasir semakin banyak lalu-lalang dari pagi hingga sore
hari. Truk mengambil pasir dari penambangan di tepi Sungai Bengawan Solo
wilayah Desa Jimbung Kecamatan Kedungtuban. “Kebanyakan truk tersebut berasal
dari luar Kabupaten Blora, seperti Pati, Rembang, dll,” ungkap Akbar.
Sepanjang
jalan Ngraho hingga Ketuwan, kerusakan terparah berada di wilayah Desa Tanjung.
Warga setempat berharap segera ada perbaikan darurat, mengingat saat ini sedang
musim hujan sehingga rawan kendaraan terpeleset jatuh akibat lubang jalan tergenang
air.
Sementara
itu, proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur Kabupaten Blora di tahun
ini belum bisa dilakukan karena APBD 2015 belum ditetapkan. Hingga saat ini
eksekutif dan legislatif sedang membahasnya secara intensif.
0 komentar:
Posting Komentar