![]() |
Ilustrasi penderita DBD di rumah sakit. |
BLORA. Kasus demam
berdarah dengue (DBD) dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Blora mulai
meningkat seiring meningkatkan intensitas curah hujan. Sejumlah rumah sakit
(RS) di Kota Barongan itu, mulai dipenuhi pasien penderita DBD. Mulai dari
pasien anak-anak hingga orang dewasa.
Salah satu
warga Kelurahan Jenar, Kecamatan Blora Kota, Arifin mengaku, anaknya sedang
menjalani rawat inap di RSU Blora. Tidak hanya anaknya yang terkena DBD, tetapi
juga beberapa anak seusianya putranya juga mengalami hal yang sama.
”Di kamar
sebelah, juga ada yang kena DBD. Di sini banyak anak-anak yang dirawat karena
DBD,” kata Arifin
Sementara
itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Lilik Hernanto
mengatakan, akhir-akhir ini ada peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Hingga akhir November lalu, jumlah kasus DBD mencapai 212 kasus. Dari jumlah
itu, dua orang penderita dinyatakan meninggal dunia.
”Daerah yang
tertinggi kasus DBD-nya ada di Kecamatan Blora Kota, yaitu 53 kasus. Kemudian,
untuk Kecamatan Ngawen ada 43 kasus, Cepu sebanyak 21 kasus dan Jepon 15
kasus,” kata Lilik kepada murianews.
Dirinya
menyatakan, kasus DBD diperkirakan akan meningkat, karena intensitas hujan juga
mulai meningkat. Sehingga, banyak genangan air yang dijadikan nyamuk aedes
aegypti pembawa virus dengue mudah berkembang biak.
Guna
meminimalisir peningkatan kasus DBD, lanjut Lilik, pihaknya akan melakukan
kegiatan fogging di daerah endemis DBD. Beberapa wilayah yang dianggap endemis,
di antaranya adalah Kecamatan Blora Kota, Jepon, Tunjungan dan Ngawen.
(Nur/Aries-Murianews | jo-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.