Gedung ruang kelas SDN Jetak Wanger Kecamatan Ngawen pasca terbakar, Jumat (15/8). |
"Kami alami dobel musibah, yang satu gedung sekolah terbakar, satunya lagi kami harus kehilangan penjaga SD karena meninggal dunia," kata Muryono, salah satu guru SDN I Jetak Wanger, di Ngawen, Sabtu (16 Agustus).
Dijelaskan oleh Muryono, penjaga SD berinisial SY, sudah dua hari mengeluh sakit akibat tekanan darahnya naik. SY tidak maksimal menjalankan aktifitas keseharian di sekolahan itu.
Sampai peristiwa naas itu terjadi, SY yang rumahnya tak jauh dari letak sekolahan itu dikabarkan meninggal dunia dan dimakamkan di TPU setempat.
"Meninggalnya pak bon (panggilan penjaga SD, red), tidak ada hubungannya dengan peristiwa kebakaran yang menimpa sekolahan. Dia sakit, tekanan darahnya naik," katanya.
Informasi yang berkembang, SY meninggal karena kaget hingga tensinya darahnya naik akibat gedung sekolah yang bertahun-tahun dijaganya terbakar. (DPPKKI Blora | Ms-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar