![]() |
Pasangan calon bupati terpilih pada pemilukada tahun 2010 lalu. Diperkirakan pasangan tersebut akan pecah dan bersaing pada pemilukada 2015. |
BLORA. Pemilihan Umum Kepala
Daerah (Pemilukada) Blora baru akan dilaksanakan tahun depan. Meski
begitu, suhu politik di Blora mulai menghangat. Hal itu seiring mulai
munculnya bakal calon bupati yang akan meramaikan pesta demokrasi lima
tahunan tersebut.
Kebersamaan Bupati Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H Abu Nafi pun diperkirakan tak akan lagi tampak di Pemilukada 2015. Pasalnya kedua orang itu bakal mencalonkan diri sebagai bupati di Pemilukada tersebut.
"Sesuai hasil Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Blora pada bulan Ramadan lalu, saya diminta maju sebagai calon bupati. Saya terima amanah itu dan saya akan perjuangkan hasil Muskercab tersebut," ujar H Abu Nafi yang juga ketua DPC PPP Blora, Sabtu (9/8).
Ketika ditanya apakah tidak membidik lagi sebagai calon wakil bupati ? Abu Nafi pun dengan tegas menjawab, "Saya akan berupaya sekuat tenaga memperjuangkan hasil Muskercab PPP," katanya.
Akan majunya Abu Nafi sebagai bakal calon bupati mendapat tanggapan Bupati Djoko Nugroho. Mantan komandan Kodim Rembang yang juga dengan tegas menyatakan diri akan mencalonkan diri lagi sebagai bupati di Pemilukada 2015 menyatakan Abu Nafi adalah figur ulama dan birokrat yang berpengalaman.
"Selain itu dia juga seorang politisi. Tentu saya mengapresiasinya," kata Djoko Nugroho.
Dia juga mempersilahkan putra-putri terbaik Blora untuk maju sebagai bakal calon bupati ataupun calon wakil bupati di Pemilukada 2015. Santer beredar kabar Ketua DPRD Blora H Maulana Kusnanto juga akan mencalonkan diri sebagai bupati. Apalagi Kusnanto yang juga sekretaris Partai Golkar Blora dinilai sebagai politisi ulung dan bisa merangkul sejumlah pihak.
"Semakin banyak calon yang akan maju tentu akan semakin baik karena rakyat mempunyai banyak pilihan. Pada akhirnya nanti rakyatlah yang akan menentukan pilihan siapa yang memimpin Blora," ujar Djoko Nugroho.
Sekadar diketahui, di Pemilukada Blora 3 Juni 2010, pasangan Djoko Nugroho-Abu Nafi terpilih menjadi bupati dan wakil bupati diusung gabungan parpol. Pasangan nomor urut tiga tersebut diusung Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PPP, Partai Hanura, dan Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB). Djoko Nugroho-Abu Nafi memenangi Pemilukada 2010 setelah meraih suara terbanyak 243.715 suara (50,78 %).
(
Abdul Muiz-suaramerdeka.com | rs-infoblora )
0 komentar:
Posting Komentar