Home » , , » Replika Fosil Gajah Purba Raksasa akan Dipamerkan di Gedung Sasana Bakti Blora

Replika Fosil Gajah Purba Raksasa akan Dipamerkan di Gedung Sasana Bakti Blora

infoblora.id on 29 Mei 2014 | 04.00

Replika fosil Gajah Purba Blora yang dipamerkan di Museum Geologi Bandung. Replika yang sama juga akan dipamerkan di Gedung Sasana Bakti Blora. (rs-infoblora)
BLORA. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora positif bakal memajang dan memamerkan replika fosil gajah purba di gedung Sasana Bakti. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala DPPKKI Blora, H. Slamet Pamuji, SH. M.Hum.    

‘’Kami pastikan replika fosil gajah purba itu nanti dipajang di gedung kompleks Sasana Bakti,’’ kata Slamet Pamuji, di ruang kerjanya, Rabu (28/05) kemarin.

Pamajangan replika fosil gajah purba di kompleks gedung Sasana Bakti tersebut, menurut dia, bakal menjadi identitas dan kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat Blora. Selain itu juga menarik perhatian warga untuk datang melihatnya. Selain itu juga sebagai media pengkajian ilmu purbakala di Blora.

Untuk mengalokasikan pemajangan fosil gajah purba tersebut, hingga kini pihak Pemkab Blora melalui DPPKKI sedang berbenah guna menyiapkan piranti serta anggaran untuk keperluan tersebut. Sebab, menurut dia, butuh tenaga khusus untuk melakukan perawatan pada replika fosil gajah purba itu.

“Kami yakin, replika fosil gajah purba ini akan menjadi kebanggaan sekaligus tontonan warga masyarakat, maka dari itu kita butuh tenaga yang tidak hanya merawat, tetapi juga menjaga serta memberikan penjelasan tentang fosil,” ujarnya.

Disamping itu, kata dia, gedung Sasana Bakti merupakan tempat yang representatif untuk melakukan pertemuan umum atau acara yang bersifat keluarga, sehingga tidak akan sepi pengunjung.

Rencana akan dipajangnya replika fosil gajah purba di kompleks gedung Sasana Bakti Blora mendapat dukungan dan tanggapan positif sejumlah kalangan pelajar dan warga Blora. Mereka berharap pemajangan hasil ekskavasi (penggalian) di tahun 2009 di Dusun Sunggun, Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora segera terealisasi.

Ulfa Kartika Handayani, siswi kelas XI SMKN 1 Blora, mengatakan jika pemajangan replika fosil gajah purba itu segera terealisasi maka akan menambah wacana baru bagi kalangan pelajar se usianya.

“Ya tentu akan menambah wacana baru, dan itu akan sangat menghebohkan. Sebab fosil itu ditemukan di Blora. Satu hal lagi akan menjadi sumber inspirasi dan ilmu bagi karya multimedia, kami sangat mendukungnya,” kata Ulfa didampingi sejumlah temannya.

Masih menurut siswi jurusan multi media SMKN 1 Blora itu, dengan dipajangnya replika fosil gajah purba membuktikan bahwa di Blora pernah hidup dan ada komunitas binatang gajah.

Hal sebada juga diungkapkan oleh Rahma, salah soerang siswi SMPN 1 Blora. Dia mengaku senang mendengar hasil temuan fosil gajah yang akan dipajang replikanya di Blora. “Wah bakal seru, bisa menjadi sumber karya ilmiah. Ini juga kebanggaan tersendiri bagi Blora, dan gak usah jauh-jauh pergi ke Bandung,” katanya.

Sementara itu Dwi Setyaningsih, SP salah seorang warga Jepangrejo, Kecamatan Blora juga berharap pemajangan replika gajah purba segera bisa direalisasikan. Menurutnya, dengan ditemukannya fosil gajah purba tersebut bisa menjadi acuhan dalam mengkaji tanaman yang berkaitan dengan pertanian. Sebab, komunitas binatang seperti gajah bisa bertahan hidup, salah satunya bergantung dari tumbuhan yang ada di sekitarnya.  

“Itu jelas spektakuler, banyak pemahaman geologi yang bisa didapatkan dari replika fosil gajah purba, terutama bagi saya, bisa dikaji berkaitan dengan hal-hal tanaman pertanian, maka saya sangat mendukung,” kata Dwi Setyanigsih yang juga salah seorang PPL Pertanian.

Kepala Bidang Kebudayaan, Suntoyo S.Kar, menjelaskan bahwa  dari hasil kajian tim museum geologi Bandung, selain spektakuler, pada umumnya, gajah Blora hampir sama dengan gajah di Indonesia. Namun, gajah yang sudah berusia 250.000 tahun yang lalu ini lebih tinggi empat hingga lima meter. Sementara berat gajah Blora ini diperkirakan sekitar 6 sampai 8 ton.

“Saat ini replikanya masih berada di museum geologi Bandung, sebab   pihak kami masih berbenah. Meski demikian replika tersebut sudah diserahkan oleh museum geologi Banndung kepada Pemkab Blora,” ujarnya.

Dikatakan oleh Yoyok, museum geologi Bandung membuat dua replika fosil gajah Blora, yang satu di simpan di museum dan yang satunya diserahkan kepada pemkab Blora.

Sebagaimana diwartakan, belum lama ini museum Geologi Bandung meluncurkan penghuni baru yakni Fosil Gajah Purba Blora dengan nama ilmiah Elephas Hysudrindicus. Fosil yang ditemukan di  Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Blora pada bulan Maret 2009 itu dipajang di aula utama museum. Peluncuran fosil gajah yang diperkirakan berusia 200.000 hingga 800.000 tahun itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-85 Museum Geologi.

Selanjutnya, bersamaan dengan peluncuran tersebut, pihak Museum Geologi menyerahkan replika fosil gajah purba ke Pemkab Blora. Replika tersebut diterima Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora Slamet Pamuji dan  dibawa ke Blora.

“Tentu ada kebanggaan tersendiri, manakala fosil yang ditemukan di Blora dipajang di museum bertaraf internasional seperti Museum Geologi Bandung. Lebih membanggakan lagi fosil itu dipajang di ruang utama,” tandasnya.

Diketahui, Tim peneliti yang terdiri dari Fachroel Aziz, Iwan Kurniawan, Dadang dan Gert Dirk van den Bergh menemukan fosil gajah purba yang diperkirakan berusia sekitar 200.000 hingga 800.000 tahun tersebut.

Temuan Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung ini merupakan penemuan fosil gajah purba terlengkap selama 100 tahun terakhir dan fosilnya pun relatif utuh. Badan Geologi bersama Pemerintah Kabupaten Blora dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sepakat menyatakan temuan ini sebagai asset nasional milik bangsa Indonesia. (rs-infoblora | DPPKKI Blora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved