![]() |
Purwanto, perajin akar jati dari Jepon Blora. |
BLORA. Kabupaten Blora dikenal sebagai salah
satu daerah penghasil kayu jati dengan kualitas terbaik di Indonesia.
Berbagai produk, seperti mebel, furnitur,
dan kerajinan diproduksi di daerah paling timur di Provinsi Jawa Tengah ini.
Potensi
alam melimpah ini pun turut menggugah Purwanto (35) warga Jepon Blora untuk terjun
berwirausaha. Namun, tak seperti perajin atau pengusaha pada umumnya,
Purwanto justru menyasar akar jati untuk dijadikan beragam produk seni
nan antik, seperti patung, mebel, maupun aksesori dan souvenir.
Alasannya, Purwanto mengisahkan, peluang
pasarnya lebih menjanjikan lantaran belum banyak yang menggeluti bidang
usaha ini. Lebih lagi, bahan baku akar jati pun sangat mudah ditemukan
di daerah Blora dan sekitarnya. Maka sejak tahun 2000, ia langsung
terjun ke bidang ini.
“Sebenarnya sejak selesai SMA, saya
sudah terjun di bidang ini. Sejak itu saya terus ikuti dan belajar
dengan tekun, dan akhirnya tahun 2000 saya mulai fokus di sini,” kata Purwanto, kemarin.
![]() |
Purwanto sedang memahat gembol akar jati yang akan dibuat model patung naga melingkar. (rs-infoblora) |
“Saya malah tidak bisa menggambar atau
membuat sketsa. Langsung saja. Biasanya kalau ada akar jati, saya lihat
bentuk atau modelnya bisa dijadikan apa. Apakah patung manusia, hewan
atau malah mebel (meja, kursi). Jadi langsung pahat saja sesuai
keinginan atau bisa juga sesuai pesanan,” ungkap pria kelahiran Blora, 3
Oktober 1979 ini.
Namun terkadang, butuh waktu cukup lama
untuk bisa menemukan inspirasi sket yang cocok pada sebuah akar jati.
Apalagi jika ia hendak melakukan inovasi atau mengaplikasikan sebuah
seni temuan barunya. “Kadang bisa butuh waktu satu malam, satu minggu,
atau bahkan hingga satu bulan baru bisa menemukan sebuah ide yang pas,”
bebernya.
Memang tak sembarang orang bisa
berkreasi menghasilkan produk-produk antik tersebut. Butuh keahlian
khusus serta naluri seni tinggi untuk bisa berkreasi di bidang industri
ini. Jauh berbeda memang jika sekadar dibandingkan dengan memproduksi
mebel atau furnitur dari batang kayu (bukan akar).
“Memproduksi mebel dari batang kayu,
bentuknya bisa dibuat sama. Tapi kalau dari akar, tidak ada produk yang
bisa kami produksi dengan bentuk yang sama. Soalnya bentuk akar kan
berbeda-beda. Dan yang kami tonjolkan dari produk kami adalah bentuknya
yang natural, keaslian dari akar tersebut,” terang Purwanto.
![]() |
Beberapa contoh bahan setengah jadi yang diolah dari akar jati dengan bentuk meja. (rs-infoblora) |
Kini, melalui usahanya yang dinamakan
“Antiq” Purwanto dan sekitar 7 tenaga kerjanya telah memproduksi ribuan
produk khas akar jati yang unik dan antik. Produk-produknya tersebut ia
pasarkan mulai Rp 100 ribu hingga Rp 100 juta.
“Harga, dilihat dari ukuran produk juga
tingkat kesulitannya. Biasanya yang murah jika produknya kecil, simple
dan sederhana, sementara jika semakin besar ukuran sebuah produk dengan
tingkat kesulitannya juga semakin tinggi, maka akan semakin mahal,”
terang dia.
Adapun produk-produknya tersebut telah
ia pasarkan ke berbagai daerah. Tidak hanya pasar dalam negeri, pasar
internasional justru menjadi bidikan utamanya yang menyerap sekitar
60-70 persen hasil produksinya.
“Kami sudah pasarkan ke berbagai negara
di Asia, seperti ke Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong; Australia;
negara-negara di Eropa; dan Amerika,” jelas ayah dua putra ini.
Meski hanya sekitar 30 persen dipasarkan
di dalam negeri, tapi pasar Indonesia dinilainya sangat potensial. Ini
terbukti dengan beberapa kali mengkuti pameran, produknya selalu terjual
habis. “Apalagi di Jakarta cukup luar biasa. Kemarin, waktu pameran
Inacraft 2014 di JCC, hari ke-3 saya sudah kehabisan barang.”
![]() |
Patung kayu jati yang dipamerkan di Inacraft 2014 |
Purwanto boleh berbangga, jika usaha
yang ia janlankan sejak 14 tahun lalu itu telah berhasil mengidupi
begitu banyak masyarakat di sekitar Blora melalui kelompok usaha “Jati
Payung Emas”. Omzet usahanya pun terus meningkat, setidaknya per bulan
ia sudah bisa meraup pendapatan sekitar Rp 75 juta hingga Rp 150 juta.
Di sekitar Blora, ada lebih dari 500
pengrajin yang menggeluti usaha seni pemahatan, salah satunya adalah
Purwanto dengan bendera usahanya bernama “Antiq”. Atas inisiatif
bersama, mereka membentuk sebuah wadah paguyuban perajin akar jati yang diberi nama “Jati Payung
Emas”.
Di kelompok inilah, berkumpulah lebih
dari 1.000 orang dari berbagai latar dan bidang, seperti
perajin/pemahat/pelaku usaha kecil, tenaga penggali, tenaga pengemasan,
transportasi, dan lainnya. Mereka bermitra, saling bekerja sama untuk
memajukan usaha mereka. Demikian diakui Purwanto, melalui kelompok ini
pula, usahanya dapat berkembang lebih pesat.
“Semuanya kami saling bekerja sama. Saya
butuh bahan baku, ada pemasoknya (penggali akar). Ketika banyak
orderan, saya akan panggil banyak orang di kelompok ini untuk berkerja
bersama-sama,” jelas Purwanto. Melalui kelompok ini pula, Purwanto
mengakui jika mereka bisa mengekspor sekitar 5-7 kontainer setiap
bulannya.
“Jadi kelompok Jati Payung Emas ini
sangat membantu kami. Lebih dari itu, pengangguran di daerah kami pun
semakin berkurang, bahkan hampir tidak ada lagi,” katanya.
Namun demikian, Purwanto bilang, masih
ada sejumlah kendala, terutama bagi pengembangan usaha kecil di
wilayahnya tersebut. Persoalan beragam, mulai dari permodalan,
peralatan, hingga pemasarannya. “Memang sudah ada perhatian dan bantuan
dari pemerintah tetapi belum maksimal,” katanya.
Dengan demikian, dia berharap agar
pemerintah lebih intens memperhatikan berbagai kebutuhan dan memberikan
bantuan untuk pengembangan terhadap pelaku usaha kecil tersebut.
“Mewakili kelompok, kami sangat berharap
agar pemerintah bisa membantu permodalan, peralatan pendukung operasi
dan pemasaran. Memang kami sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah
tetapi ke depannya kami akan terus membutuhkan peralatan ini. Selain
itu, bantu kami juga terkait pemasaran, entah melalui pameran dan
lainnya,” pungkasnya. (rs-infoblora)
GALERY JATI "ANTIQ"
(Seni Pahat Patung, Mebel Antik Akar Jati)
Jl. Raya Blora-Cepu No. 75
Jepon-Blora, Jawa Tengah (Sebelah timur BRI Jepon)
HP: 082 137 290 127 dan 081 326 516 057
Email: purwantoantiq@yahoo.co.id dan purwantoantiq@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar