![]() |
Pemandangan salah satu sisi Waduk Greneng diambil dari atas perbukitan, tampak pulau kecil di tengah waduk. (rs-infoblora) |
Waduk seluas kurang lebih 64 hertare ini juga tergolong waduk tua, dibangun pada masa kependudukan kolonial Belanda pada tahun 1919. Lingkungan sekitar waduk yang masih asri, dikelilingi hutan jati dan diapit perbukitan Gunung Kertajaya dan Gunung Gedek, menjadikan waduk ini menjadi lebih menarik untuk lokasi melepas penat setelah lelah beraktifitas di akhir pekan.
Tahun 2013 lalu waduk ini mendapatkan perbaikan sejumlah fasilitas dari Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana berupa perbaikan dam, penambahan pagar pengaman, perbaikan saluran irigasi, pemasangan lampu penerangan dan peningkatan akses jalan menuju waduk.
Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora, Slamet Pamudji menyatakan bahwa Waduk Greneng mempunyai potensi yang besar untuk dijadikan objek wisata unggulan apabila digarap secara serius. Bahkan warga sekitar juga mendukung pengelolaan Waduk Greneng jika akan dijadikan objek wisata unggulan Blora.
”Sebenarnya pemkab sudah ada upaya untuk mengelola Waduk
Greneng menjadi obyek wisata unggulan. Hanya saja, karena keterbatasan
sumber daya manusia dan dana, sehingga belum tergarap secara serius,”
kata Slamet Pamudji.
Keadaan air waduk yang tenang, dengan udara yang segar dan pemandangan yang hijau, sudah cukup menjadikan modal pengembangan waduk ini menjadi wisata yang menarik.
”Untuk tempat wisata yang memiliki fasilitas mumpuni,
sudah layak kiranya jika waduk itu disulap sebagai obyek wisata
unggulan. Selain itu, warga sekitar juga membuat pondok-pondok yang
menjajakan ikan hasil tangkapannya, dan menjadi wisata kuliner,”
jelasnya.
Dengan menggunakan perahu, pengunjung diantar berkeliling waduk. |
Saat ini Waduk Greneng ramai digunakan sebagai spot memancing khususnya saat akhir pekan. Warga sekitar juga menyediakan perahu untuk berkeliling waduk bagi para pengunjung. Terkadang para pemancing juga menyewa perahu untuk menyeberang dan berkeliling mencari lokasi memancing yang nyaman.
Tidak hanya itu, berbagai komunitas pecinta olahraga dan hobby juga sering mengadakan acara kumpul bareng di kawasan waduk ini. Seperti komunitas motor trail serta komunitas sepeda offroad yang sering mengadakan gowes bersama ke Waduk Greneng. Beberapa sekolah terkadang juga menggelar acara kemah pramuka di kawasan waduk ini.
Begitu juga para komunitas fotografi yang ada di Blora. Bisa dikatakan sangat sering mereka mengadakan hunting bersama, memotret keindahan alam Blora di sekitar Waduk Greneng. Dengan begitu mereka bisa saling bertukar ilmu, disisi lain juga ikut mendokumentasikan sisi keindahan alam Bumi Samin ini.
Tidak sulit untuk datang mengunjungi Waduk Greneng, jalannya sekarang sudah bagus. Dari Kota Blora bisa ditempuh dengan roda empat maupun roda dua melalui jalan Blora-Purwodadi km 4, sesampainya di perempatan Dukuh Maguan Desa Tamanrejo belok ke kanan arah Tunjungan sejauh kurang lebih 7 km. Sesampainya di Pasar Tunjungan nanti belok ke kiri sekitar 1,5 km langsung menuju kawasan Waduk Greneng. (rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.