![]() |
Gambar lapangan migas Giyanti yang berada di Kecamatan Sambong, tepatnya di sebelah utara Kecamatan Cepu, Blora. (rs-infoblora) |
Sebenarnya untuk persiapan proses produksi ladang migas Giyanti
telah dilakukan pembebasan lahan pada tahun 2010. Meski begitu hingga
kini belum ada aktivitas apa-apa, alias dibiarkan tanpa ada kegiatan
lebih lanjut.
Giyanti itu sendiri masih berada dalam kawasan
Blok Cepu, selain lapangan Alas Dara, dan Kemuning yang sebelumnya juga
dioperatori oleh Mobil Cepu Ltd yang sudah dikembalikan ke Pemerintah
Pusat dan kini dioperatori melalui KSO Pertamina EP Cepu ADK.
Ketua
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Giyanti, Rusdianto, menyatakan, warga
yang meminta pada MCL untuk segera melakukan tahap lanjutan hingga
produksi. "Kalau tidak segera digarap, alangkah baiknya diserahkan saja
ke pemerintah pusat, biar dilelang siapa pengganti operatornya," kata
Rusdianto, Senin (7/4/2014).
Menurut Totok, demikain sapaan
akrabnya, sudah sejak tahun 2010 silam lahan di lapangan Giyanti
tanahnya dibebaskan. Sejak itu sampai kini masih belum ada tanda-tanda
akan dilakukan eksploitasi.
"Sampai kapan masyarakat Giyanti
harus menunggu. Sejak adanya pembebasan itu mereka berharap ada manfaat
dengan terlibatnya tenaga kerja di dalamnya," imbuhnya.
Dia
tambahkan, bisa dikatakan masyarakat Giyanti saat ini dilanda cemburu,
karena ke lima KSO baru itu baru-baru ini saja dilakukan penandatangan.
"Bila semua sudah ada aktivitas penambangan. Seharusnya lapangan Giyanti
ini yang semestinya didahulukan karena dioperatori oleh MCL itu sejak
lama," tambahnya.
Oleh karena itu, Totok meminta kepada operator
lapangan Giyanti agar segera melakukan aktivitas lanjutan. "Biar harapan
yang menunggu lama itu segera terwujud," pungkasnya. (rs-infoblora | ali)
0 komentar:
Posting Komentar