Para pekerja seks komersial (PSK) lokalisasi Kampung Baru Jepon mengikuti sosialisasi HIV/AIDS yang digelar DInas Kesehatan Blora. (ali-infoblora) |
BLORA. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora, Jawa Tengah bekerja sama
dengan RSU Dr. Soetijono Blora serta Puskesmas Puledagel, Kecamatan Jepon,
mengadakan sosialisasi layanan HIV/AIDS di lokalisasi kampung baru,
Kamis (3/4/2014) kemarin. Sosialisasi itu untuk menekan tingginya penyebaran
penyakit HIV/AIDS di wilayah setempat.
Petugas DKK Blora, Lilik
Hernanto, mengatakan, sosialisasi dilokalisasi ini bertujuan mengetahui
apakah mereka terjangkit penyakit mematikan tersebut atau tidak. Selain
itu juga untuk mengajak agar mereka ingin memeriksakan diri di layanan
klinik VCT yang sudah ada di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Blora.
Sosialisasi itu diikuti sebanyak 28 orang pekerja
sek komersial (PSK). Dalam sosialisasi itu mereka diberikan pemahaman
terkait penyakit HIV/AIDS. Meski usia mereka mayoritas diatas 30 tahun,
namun mereka tampak antusias menerima materi yang diberikan.
Mereka
mengaku, awalnya merasa canggung dan enggan datang dalam sosialisasi
itu. Namun berkat kerja sama pemerintah desa setempat akhirnya dari
target peserta 25 orang meningkat menjadi 28 peserta.
”Sosialisasi
ini dirasa sangat diperlukan, mengingat pekerjaan mereka yang rentan
dan kemungkinan juga mengidap HIV/AIDS. Maka dari itu kita mengajak
mereka untuk mau memeriksakan diri,” kata Lilik.
Lilik
menyebutkan, beberapa resiko bagi mereka yang terkena HIV/AIDS sangat
besar apabila sering berganti-ganti pasangan. Sehingga dalam sosialisasi
itu juga dipaparkan berbagai resiko HIV/AIDS pada pasangan atau
keluarga dan bayinya. "Yang terpenting mereka tahu gejala dan antisipasinya,"
imbuh Lilik.
Seperti disampaikan Dr. Nindy, pemateri dari RSU
Dr.Soetijono Blora yang menyebutkan ciri-ciri orang mengidap HIV/AIDS.
”Kalau terkena AIDS akan muncul gejala panas, diare, keputihan yang
kadang berbau,” katanya.
Nindy mengungkapkan, hanya ada tiga
penularan mediator penularannya. Diantaranya, hubungan sex yang tidak
aman yakni berganti-ganti pasangan, penggunaan jarum suntik, penularan
ibu pada bayinya, serta transfuse darah.
"HIV/AIDS itu tidak menular melalui sentuhan tubuh, pemakaian handuk bersama, memakai pakaian bersama," imbuhnya.
Menurut
Nindy, apabila sedang terinfeksi selama 2 - 3 bulan berarti virusnya
tidur karena masih daya tahan tubuh kita masih kebal, kemudian 3-10
bulan virus akan bangun, dan 1-2 tahun akan menjadi AIDS, selain itu
akan terjadi penurunan berat badan sebanyak 10 persen.
Sementara
itu, berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Blora didapatkan
bahwa di Kabupaten Blora ini sudah mulai tahun 2002 ada penyakit tersebut.
Sedangkan untuk tahun 2010 sebanyak 14 orang, tahun 2011 sebanyak 20
orang, 2012 sebanyak 31 orang, 2013 sebanyak 30 orang, dan 2014 sampai April ini sudah ada sebanyak
15 orang. (rs-infoblora | ali)
0 komentar:
Posting Komentar