![]() |
Para perajin batik Blora mengikuti pertemuan yang digelar Bappeda dan FPED Blora, membahas tentang bantuan permodalan. (ali-infoblora) |
BLORA. Badan Perencanaan Pembanggunan Daerah (Bappeda) Blora terus berusaha mengembangkan potensi industri UMKM yang ada di Kabupaten Blora, salah satunya batik Blora yang sampai saat ini terus berkembang.
Dengan
difasilitasi Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED) Blora, Bappeda menggelar
pertemuan rutin dengan perajin batik Blora yang tergabung dalam kluster batik yang ada di Blora. Pertemuan itu diadakan di Aula Kantor Bappeda Blora Jl.GOR no.10 Blora,
Jum'at (4/4/2014).
Pertemuan yang diikuti 37 pengusaha UMKM batik Blora itu
mengusung tema "Fasilitasi Permodalan Bagi UMKM Batik Blora".
Kepala
Sub Bidang Industri, Perdagangan, dan Koperasi Bappeda Kabupaten Blora,
Sri Raharjo, mengatakan, permodalan bagi usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) sangat diperlukan sebagai pendukung dalam hal produksi.
"Apalagi bagi UMKM batik Blora ini sangatlah membutuhkan modal yang cukup lumayan besar dalam pembiayaan produksinya," katanya.
Raharjo
menuturkan untuk menunjang kebutuhan permodalan mereka harus
disinergikan dengan lembaga keuangan atau perbankan yang mau memberikan
pembiayaan dgn suku bunga yg murah. "Sehingga mereka tetap mampu berproduksi secara kontinyu," ungkapnya.
Kerajinan UMKM batik Blora memang belum lama, mulai dirintis kurang dari 5 tahun yang lalu. Namun dengan melihat perkembangan pasar yang bagus, sudah sepantasnya pemerintah daerah memfasilitasi permodalannya.
Perlahan, batik Blora sudah banyak dikenal masyarakat. Sudah banyak kantor, sekolah dan instansi yang menggunakan batik Blora sebagai seragam. Agar bisa terus berkembang dengan baik maka para perajin perlu dibina dan dibantu permodalannya, bisa dalam bentuk pinjaman dengan bunga rendah. (rs-infoblora |ali)
0 komentar:
Posting Komentar