Home » , » Pemprov Jateng Dinilai Setengah Hati Memperbaiki Kerusakan Jalan Provinsi di Blora

Pemprov Jateng Dinilai Setengah Hati Memperbaiki Kerusakan Jalan Provinsi di Blora

infoblora.id on 26 Mar 2014 | 01.00

Kerusakan parah ruas jalan provinsi Cepu-Randublatung-Singget di Kecamatan Jati, Blora yang tahun ini akan diperbaiki dengan tambal sulam oleh Pemprov Jateng. (heri-infoblora)
BLORA. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ( Pemprov Jateng) dinilai setengah hati memperbaiki kondisi jalan provinsi yang rusak di wilayah Kabupaten Blora. Dana pembangunan jalan yang dialokasikan dari APBD Provinsi Jateng 2014 terlalu sedikit, sedangkan kerusakan jalan terjadi hampir di semua jalan provinsi yang ada di Bumi Samin ini.

Penilaian itu seperti disampaikan oleh, Arifin Ramli, Ketua Badan Pengurus Kabupaten Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Blora, Selasa (25/3/2014) kemarin.

Menurutnya, anggaran yang sedikit itu lah yang dijadikan dasar bahwa Pemprov Jateng setengah hati. Jalan provinsi itu secara otomatis menjadi jalan penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Seharusnya, apabila ada kerusakan jalan sudah menjadi tanggungjawab Bina Marga Jawa Tengah, selaku pengelola dan penanggungjawab jalan provinsi.

"Setiap tahun kalau ada pembangunan jalan, hanya sebatas perbaikan tambal sulam. Ketika satu titik diperbaiki dan pindah ke lokasi lain. Maka jalan yang sebelumnya diperbaiki sudah rusak kembali," ujar Arifin.

Jumlah tonase muatan kendaraan yang terkadang melebihi batas tonase lalu lalang melintas di jalan provinsi yang ada di Blora. Seharusnya jalan provinsi itu dinaikkan dulu kelasnya menjadi jalan kelas nasional, sehingga biaya perbaikan dari APBN akan mengalir. “Dengan demikian kondisi jalan itu semakin bagus, dan layak untuk dilalui tonase muatan kendaraan berat tersebut," imbuh Arifin.

Dia mencontohkan, untuk jalan provinsi ruas Cepu sampai Randublatung yang panjangnya sekira 27 kilometer. Di kawasan ini kondisi kerusakannya mencapai 80 persen, namun tahun ini yang dibangun hanya sepanjang 2 kilometer saja dengan sistem rigid.

"Perbaikan jalan provinsi antara Kelurahan Tanbakromo hingga Desa Mulyorejo di Kecamatan Cepu itu saja hanya sepanjang dua kilometer. Padahal kondisi jalan yang rusak masih puluhan kilometer," ungkapnya.

Di samping kerusakan akibat tingginya curah hujan dan bencana alam, juga dipicu akibat meningkatnya kendaraan seperti dump truk dan trailer yang muatannya melebihi batas. Kendaraan tersebut banyak melintasi jalan yang lebarnya tak lebih dari 5 meter ini. "Kondisi itu harus menjadi perhatian Pemprov Jateng. Agar kedepannya lebih besar lagi mengalokasikan pembangunan jalan di Blora ini," tandasnya.

Di lapangan, kondisi jalan provinsi antara Blora menuju Cepo juga mayoritas rusak parah. Itu terlihat mulai dari Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Desa Genjahan - Desa Jiken - Desa Cabak, Kecamatan Jiken, sampai masuk kawasan hutan menuju Kecamatan Sambong dan Cepu.

"Apalagi kondisi jalan di tengah hutan antara Blora ke Cepu kondisinya rusak parah. Belum lagi kalau masuk wilayah Kecamatan Sambong lubang jalan hampir merata hingga ke Cepu," imbuh Arifin.

Belum lama ini telah dipasang papan proyek perbaikan jalan provinsi ruas Blora-Cepu di Desa Genjahan Kecamatan Jiken. Sayangnya dalam papan proyek tersebut panjang jalan yang diperbaiki hanya sekitar 2,6 kilometer dengan aspal hotmix (overlay dua lapis). Padahal kerusakan jalan Blora-Cepu mencapai sekitar 20 kilometer dari jarak total 34 kilometer. (rs-infoblora | ali)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved