![]() |
Dirut PT BPH Christian Presetya. |
”Sampai saat ini saya belum bisa menyebutkan angka pastinya. Sebab, semuanya masih dihitung. Nanti kalau sudah jelas saya informasikan,” ujar Dirut PT BPH Christian Presetya.
Pernyataan dirut PT BPH ini menimbulkan sejumlah pertanyaan. Sebab, sebagai perusahaan mestinya sudah bisa memprediksi berapa dana yang akan didapat. Terlebih, PT BPH tidak bekerja langsung, tapi hanya mengelola dana PI.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Blora Seno Margo Utomo sebelumnya telah meminta setoran PI dinaikkan. Sebab, produksi minyak di Blok Cepu cukup banyak. Oleh karena itu, dirinya akan melihat berapa dana yang akan disetor PT BPH ke kas daerah.
”Masak sampai awal tahun belum ada penghitungan final dari PI. Ini sangat aneh bagi saya,” katanya.
Dengan kondisi itu, lanjut Seno, dirinya mencurigai ada sesuatu yang tidak beres di PT BPH. Apakah hal itu ada kaitannya dengan belum jelasnya penghitungan dana yang diterima BPH dalam pembagian saham. Sebab, sebagai investor dana PI, PT Anugrah Bangun Sarana Jaya (ABSJ) menuntut saham 48 persen di perusahaan ini. Padahal, PT ABSJ selama ini yang membiayai dana PI. (rs-infoblora | Aries Budi Murianews.com)
1 komentar:
Perhitungan dana dari persh. asing itu clear & biasanya jauh lebih taat dibanding persh. nasional.
Klo direksi bilang belum dihitung itu aneh, perlu diteliti siapa yang tidak beres.
Tapi klo bilang belum ada pembagian itu lebih masuk akal.
Kejar info nya.
Posting Komentar