BLORA. Memasuki musim penghujan masyarakat diminta mewaspadai serangan nyamuk aides aigepty
yang menyebabkan penyakit deman berdarah dengeu (DBD). Terutama
sejumlah daerah endemis DBD, antara lain melalui gerakan menguras,
menutup, dan menimbun tempat-tempat genangan air atau 3 M.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Heny Indriyanti mengatakan, gerakan 3 M merupakan salah satu langkah pencegahan agar serangan nyamuk penyebab terjangkitnya DBD tidak merebak.
”Saat musim penghujan seperti sekarang, langkah pemberantasan jentik-jentik nyamuk dengan menutup dan menguras secara rutin tempat penampungan air, serta menimbun kaleng atau benda-benda lainnya yang berpotensi sebagai penampungan air,” terangnya.
Menurut dia, nyamuk penyebar DBD menyukai genangan air bersih sebagai tempat berkembang biak. Sehingga pada musim hujan seperti sekarang, masyarakat dihimbau menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Selain meminta masyarakat melakukan 3M, pihaknya juga melakukan program fogging atau penyemprotan di pemukiman warga. Penyemprotan sudah menjadi program rutin sejak awal Januari. Penyemprotan dilakukan berdasarkan permohonan dari warga.
”Apalagi jumlah penderita DBD di wilayah Blora pada Januari-Maret 2013 tercatat sebanyak 324 orang, dan lima diantaranya meninggal dunia,” katanya.
Khusus sejumlah kecamatan yang merupakan endemis DBD, gerakan 3 M wajib dilaksanakan. Pelaksanaan menguras, menutup, dan menimbun penammpungan air di sekitar rumah menjadi rumus untuk mencegah DBD. (rs-infoblora | Nor Kholidin - murianews.com)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Heny Indriyanti mengatakan, gerakan 3 M merupakan salah satu langkah pencegahan agar serangan nyamuk penyebab terjangkitnya DBD tidak merebak.
”Saat musim penghujan seperti sekarang, langkah pemberantasan jentik-jentik nyamuk dengan menutup dan menguras secara rutin tempat penampungan air, serta menimbun kaleng atau benda-benda lainnya yang berpotensi sebagai penampungan air,” terangnya.
Menurut dia, nyamuk penyebar DBD menyukai genangan air bersih sebagai tempat berkembang biak. Sehingga pada musim hujan seperti sekarang, masyarakat dihimbau menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Selain meminta masyarakat melakukan 3M, pihaknya juga melakukan program fogging atau penyemprotan di pemukiman warga. Penyemprotan sudah menjadi program rutin sejak awal Januari. Penyemprotan dilakukan berdasarkan permohonan dari warga.
”Apalagi jumlah penderita DBD di wilayah Blora pada Januari-Maret 2013 tercatat sebanyak 324 orang, dan lima diantaranya meninggal dunia,” katanya.
Khusus sejumlah kecamatan yang merupakan endemis DBD, gerakan 3 M wajib dilaksanakan. Pelaksanaan menguras, menutup, dan menimbun penammpungan air di sekitar rumah menjadi rumus untuk mencegah DBD. (rs-infoblora | Nor Kholidin - murianews.com)
0 komentar:
Posting Komentar