Seno Margo Utomo, Banggar DPRD Blora |
Dia menyakini, target tersebut bisa terlampaui. Pasalnya, tahun lalu realisasi PAD Blora Rp 81 miliar. Namun, Seno Margo Utomo mengakui, dalam komponen PAD masih terdapat penerimaan tidak murni seperti pendapatan dari badan layanan umum daerah (BLUD) dua rumah sakit umum di Blora yang jumlahnya miliaran rupiah.
"Di daerah lain penerimaan BLUD masuk komponen PAD. Di Blora juga seperti itu," tandasnya. Dia menyebutkan, awalnya dalam APBD-Perubahan tidak ada target peningkatan PAD atau sama seperti dalam APBD 2013 sebesar Rp 77 miliar. Namun setelah dilakukan pembahasan bersama DPRD dan Pemkab akhirnya disepakati naik Rp 1 miliar menjadi Rp 78 miliar.
"Memang kenaikannya belum ideal. Semestinya, angkanya harus sama seperti realisasi PAD 2012 sebesar Rp 81 miliar atau paling tidak Rp 80 miliar," kata Seno Margo Utomo. Bupati Djoko Nugroho mengemukakan, penetapan target PAD Rp 78 miliar sudah melalui perhitungan matang. Di antaranya kemampuan dari setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam mengumpulkan PAD.
Selain itu Pemkab, ujar Bupati, menginginkan agar PAD tidak membebani masyarakat, usaha kecil dan investasi di daerah. "Karena itu kami meminta SKPD menggali potensi PAD sebaik mungkin. Investasi bisa tumbuh dengan baik dan terpenting PAD tidak membebani rakyat," tegasnya. (ms-infoblora | kontributor : H18-57-SM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.