Pages

19 Okt 2013

Segarnya Hutan Jati Alam Gubug Payung di Blora

Seorang wisatawan menikmati kerindangan hutan jati alam Gubug Payung diantara jalur rel kereta api, (foto: arif-infoblora)
BLORA. Puluhan pohon jati berdiri tegak lurus menjulang tinggi sampai ke langit. tidak hanya tinggi pohon jati itu juga sangat besar dan kokoh. Sinar mentari terlihat melalui celah-celah daun yang berwarna hijau muda, semilir angin makin menambah segarnya udara yang ada di sekitar kawasan perlindungan khusus hutan alam jati Gubug Payung.

Orang yang melihatnya sudah bisa memastikan kalau umur jati itu sudah puluhan tahun, bahkan ada yang mencapai ratusan tahun.

Di sekitar areal hutan itu, berdiri beberapa bangunan dengan berbagai fungsi, ada untuk pertemuan, pertunjukan, serta area untuk santai.

Itulah salah satu destinasi wisata alam yang ada di Blora. Ya, Gubug Payung begitu memang dikenal oleh masyarakat Blora, menyimpan keindahan yang tidak bisa ditemukan di hutan jati lainnya. Sangat khas memang, sebab jati yang ada merupakan jati alam yang memiliki kualitas baik serta lingkungan yang asri dan rindang membuat semua pengunjung yang ada di situ betah dan nyaman untuk berlama-lama di lokasi Gubuk Payung yang berada jauh masuk ke tengah hutan.

Tambang Minyak
“Cukup nyaman berada di sini, paling cocok ramai-ramai dengan teman melihat cagar alam dan bisa tahu jati alam yang masih tumbuh dengan baik,” ungkap Nurul. Meskipun hanya melihat hutan jati saja, dirinya dan teman-temannya cukup senang, karena bisa tahu dan menambah pengetahuan akan hutan jati yang ada di Blora, sekaligus membuktikan bahwa tidak salah kalau Blora memang dikenal dengan Kayu jati yang memiliki kualitas istimewa.

Untuk menuju Gubug Payung tidaklah  susah meskipun berada jauh di tengah hutan. Gubug Payung letaknya berada di Desa Temenggeng, Kecamatan Sambong. Jika dari Kota Blora bisa ditempuh sekitar 60 menit, setelah masuk di Pasar Sore jalan yang dilalui bukan aspal tetapi jalan batu, namun cukup bagus.

Sumur angguk memompa minyak di Ds.Nglobo Kec.Jiken (foto: rs-infoblora)
 Jika ditempuh dari Cepu akan lebih cepat sekitar 30 menit untuk sampai di lokasi. Bahkan, kalau ingin suasana lain, pengunjung bisa lewat Desa Nglobo Kecamatan Jiken, sepanjang jalan mata kita bisa menikmati destinasi lainnya berupa penambangan minyak peninggalan kolonial Belanda. Seperti bangunan kuno, pipa-pipa tua, dan tak lupa melihat beberapa sumur angguk yang masih beroperasi mengeluarkan minyak dari perut bumi.
(rs-infoblora | kontributor : Sugie Rusyono-42, 88)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.