![]() |
Potensi migas Jateng Timur (Blora, Grobogan, Pati & Demak) |
Selain sumur minyak tua, salah satu perusahaan minyak nasional PT Sele Raya, juga berencana melakukan pengeboran minyak bumi di Kabupaten Demak, Grobogan, dan Blora. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng Teguh Dwi Paryono menjelaskan, PT Sele Raya sebelumnya sudah melakukan pengeboran di Bestari I Kabupaten Pati tapi tidak mendapat hasil.
Karena tidak membuahkan hasil, sumur tersebut ditutup dan perusahaan pengeboran itu berencana melakukan eksplorasi tempat lain, yakni di Demak, Grobogan, dan Blora. “Karena lokasinya berada di kawasan hutan, sebelum menentukan titik sumur, perusahaan harus ada rekomendasi dari Gubernur Jateng,” ungkap Teguh Dwi Paryono kemarin.
Teguh menerangkan, eksplorasi PT Sele Raya bukan di sumur minyak tua, melainkan titik-titik yang telah diidentifikasi mengandung minyak bumi. Wilayah kerja perusahaan tersebut dari Pati, Grobogan, Demak, Blora hingga ke Provinsi Jawa Timur. “Mudah-mudahan pada eksplorasi berikutnya membuahkan hasil. Karena ada bagi hasil dari lifting minyak dan bagi perusahaan daerah ada kompensasi participating interest,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ada enam investor yang bertemu dan memaparkan tawaran kerja sama dengan pemprov. “Tapi masih saya jajaki, apakah mereka benarbenar punya pengalaman di bidang itu atau tidak,” kata Ganjar kemarin.
Ganjar menjelaskan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Jateng dapat bertambah jika terjalin kerja sama dengan para investor yang tertarik menanamkan investasi di bidang eksploitasi minyak bumi. Menurut Ganjar, dari sejumlah investor yang sudah bertemu belum ada tim khusus dan lebih banyak memaparkan tentang company profile masing-masing.
Kalau kepentingan pemprov, bagaimana bisa mendapat tambahan PAD dari kerja sama di bidang eksploitasi sumur minyak bumi. Jumlah sumur minyak di Jateng sangat banyak dan sebagian masih dieksploitasi masyarakat setempat dengan alat tradisional. “Setelah saya hitung mana yang oil dan mana yang gas, ternyata memang luar biasa sebenarnya potensi pendapatan kita,” ungkap Ganjar.
Di sisi lain, juga ada investor yang mengincar sumur tua. Jika sumur tua dikelola secara modern, Ganjar optimistis hasil yang didapat juga lebih banyak. Perusahaan modern ini diyakininya tidak mengganggu pengambilan minyak secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat. (rs-infoblora | kontributor : arif purniawan http://www.koran-sindo.com)
Ladang saya di bor pt seleraya energi tp kok blm ada konfir lg ya... Apa krna tidak membuahkan hasil ya pak. Tp kok titik kabel gak boleh di buanag ya? tlg ksih tau kabar yg sebenarny
BalasHapus