![]() |
Salah satu sumur angguk peninggalan Belanda di wilayah Blora |
Sumur angguk di kedua desa tersebut sampai saat ini masih bisa disaksikan dan masih beroperasi untuk mengambil minyak atau gas yang ada di beberapa sumur angguk yang ada di kedua desa tersebut. Sekretaris Desa Semanggi Kecamatan Jepon, Supriyanti mengatakan, keberadaan sumur angguk di desanya sudah ada sejak lama dan keberadaannya telah menjadi ikon. Warga pun sudah terbiasa akan bunyi sumur angguk yang cukup nyaring dan keras. “Bagi yang tidak pernah melihatnya tentu akan sangat menarik sebab keluar bunyi yang khas,” ungkapnya.
Untuk menuju ke sana akses jalannya cukup mudah. Mekipun hanya jalan makadam namun cukup baik, apalagi sumur angguk tersebut berada persis di pinggir jalan Desa Semanggi, ada yang berada di tengah permukiman penduduk dan ada juga yang berada di tengah hutan namun berada persis di sebelah jalan raya.
Dari Kota Blora menuju ke arah Randublatung, kemudian ada pos pemeriksaan hasil hutan belok kiri sekitar 4 km sudah bisa melihat sumur angguk itu. Supriyanto mengakui, sumur angguk memang memiliki kekhasan sendiri, selain mengeluarkan bunyi nyaring juga sangat beraturan, bentuknya juga unik. “Rata-rata warga yang baru datang ke sini melihat sumur angguk sangat senang dan penasaran,” akunya.
Penasaran Bunyinya
Purnomo salah seorang pelancong yang melihat sumur angguk mengaku, dirinya memang baru pertama kali melihatnya. Awalnya penasaran dengan suara yang bunyinya cuk...cuk..cuk dan nyaring meskipun dirinya dari jauh. Setelah dicari ternyata itu bunyi dari besi tua yang turun naik-turun naik di sekitar tambang minyak. “Penasaran juga setelah tahu ternyata penarik itu fungsinya untuk mengambil minyak dari bawah,” katanya, saat berada di Desa Semanggi.
Paling eksotik, lanjutnya, bila berada di lokasi sumur angguk saat pagi hari atau sore hari. Sebab tidak panas, serta sejauh mata memandang bisa melihat hamparan hutan jati yang hijau kekuning-kuningan. Lain halnya dengan Parno, dengan melihat sumur angguk, maka ingatan akan kejayaan minyak di tempat itu pada zaman kolonial terasa. Sebab sampai saat ini sumur angguk itu masih tegak berdiri dan berbunyi sepanjang masa. (ms-infoBlora | kontributor : Sugie Rusyono-42,47-suaramerdeka)
0 komentar:
Posting Komentar