Home » , » Warga Kec.Kradenan Minta Dibangunkan Jembatan Bengawan Solo Penghubung Blora - Ngawi

Warga Kec.Kradenan Minta Dibangunkan Jembatan Bengawan Solo Penghubung Blora - Ngawi

infoblora.id on 18 Sep 2013 | 07.04

Jembatan Bengawan Solo di Cepu satu-satunya penghubung Jateng-Jatim di Blora
BLORA.Selama ini hanya ada satu jembatan yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur di Kabupaten Blora, yaitu jembatan Bengawan Solo di Kecamatan Cepu, Blora. Karena hanya ada satu jembatan, warga Blora dari kecamatan lain yang jaraknya cukup jauh dari Cepu harus memutar jauh untuk ke kabupaten lainnya di Jawa Timur.

Seperti masyarakat di Kecamatan Randublatung dan Kecamatan Kradenan. Mereka harus memutar melewati Cepu dan jembatan Bengawan Solo ketika hendak ke Ngawi ataupun Sragen. Padahal jarak dari Randublatung dan Kradenan ke Kabupaten Ngawi hanya dipisahkan Sungai Bengawan Solo di sebelah selatan.

Karena itulah, tidak mengherankan jika sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Kradenan meminta Pemerintah Pusat membangun lagi minimal satu jembatan di atas Sungai Bengawan Solo yang bisa menghubungkan Blora dengan Ngawi.

Permintaan itu mengemuka ketika sejumlah Kepala Desa bertemu dengan anggota Komisi IV DPR-RI Djoko Udjianto kemarin. Pertemuan di Rumah Makan Joglo itu dalam rangka silahturahim sekaligus sosialisasi bagi calon desa yang menerima bantuan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) dari APBN Perubahan 2013.

"Sudah enam tahun lebih kami mengusulkan pembangunan Jembatan Bengawan Solo di Kradenan maupun di Randublatung. Namun sampai sekarang belum ada bantuan. Mumpung kami bertemu dengan anggota DPR-RI yang juga Badan Anggaran (Banggar), kami sekali lagi menyampaikan permohonan tersebut," ujar Kepala Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Arif Wibawanto.

Dia membandingkan dengan Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timuryang beberapa tahun lalu dibangun jembatan baru di atas Bengawan Solo. Jembatan tersebut menjadi penghubung antar kecamatan di Kabupaten tersebut.

Sukeni, Kades Megeri Kecamatan Kradenan yang juga hadir dalam acara itu menyampaikan bahwa untuk sampai ke Ibu Kota Kabupaten di Blora dia harus menempuh jarak lebih dari 80 km. Pasalnya dia harus terlebih dahulu lewat Kabupaten Ngawi - Padangan Bojonegoro dan baru masuk Kecamatan Cepu lewat jembatan Bengawan Solo baru kemudian menyusuri jalan Cepu-Blora.

"Desa kami berada di perbatasan provinsi. Kami mohon adanya perhatian khusus kepada desa-desa di pelosok perbatasan," tegasnya.

Selain persoalan infrastruktur jalan dan jembatan, para kepala desa di wilayah perbatasan juga mengharapkan adanya bantuan untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Seperti diantaranya bantuan infrastruktur irigasi pertanian dan sebagainya.

Mendapat pengaduan itu, Djoko Udjianto yang juga anggota DPR dari Partai Demokrat itu menjanjikan akan mengecek langsung kondisi wilayah perbatasan provinsi di Blora ini. "Saya akan datang ke wilayah saudara. Saya akan lihat sendiri kondisinya seperti apa," janjinya.

Djoko Udjianto yang selama ini dikenal kerap datang ke Blora dengan membawa program bantuan Pemerintah Pusat itu menegaskan, dalam kunjungannya di wilayah perbatasan itu dia akan mengajak pula pejabat dari kementerian terkait.

Tujuannya antara lain agar keinginan masyarakat bisa segera ditindaklanjuti karena adanya pengambil keputusan yang mengetahui betul wilayah yang hendak dibantu. "Termasuk untuk irigasi pertanian. Kami meminta irigasi pertanian di sekitar Bengawan Solo dihidupkan kembali," ungkapnya. (rs-infoBlora | sumber : H18-57 Suara Merdeka)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved