![]() |
BAWANG MERAH : Diduga karena perubahan cuaca yang tak normal, harga bawang merah di wilayah Blora mengalami kenaikan hingga 50% lebih. |
Harga bawang merah yang semula berkisar Rp 11 ribu hingga Rp 17 ribu, saat ini telah mencapai Rp 28 ribu hingga Rp 32 ribu perkilogram. “Itu harga rata-rata saat ini. Kalau kualitasnya baik berarti harganya lebih mahal,” ujar pedagang bumbu di Pasar Kota Blora, Warno.
Dia menambahkan, belum bisa dipastikan kapan harga bawang akan kembali normal. Sebab, hingga sekarang cuaca masih belum menentu. Hal itu mempengaruhi produksi bawang merah dari petani. Hal senada juga dikeluhkan penjual bawang merah dan sembako di pasar yang terletak di Jalan Gatot Subroto nomor 3, Ely Argianti (41). Dia mengatakan hampir dua pekan ini tokonya makin sepi pembeli akibat naiknya harga bawang. “Biasanya bisa menghabiskan sampai 50 kilogram bawang, tapi sekarang hanya laku 20 kilogram,” ujarnya.
Dia berharap pemerintah bisa segera bertindak untuk mengembalikan harga bawang seperti seblumnya. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan operasi pasar, agar harga bawang kembali normal. “Jika tidak dikhawatirkan harga bawang akan makin tinggi karena stoknya makin menipis,” kata Ely.
Kenaikan tersebut dikeluhkan sejumlah pembeli. Seorang pembeli asal Temor, Suparyanti (28), merasa bingung karena harus merogoh kantong dompetnya lebih dalam untuk membeli kebutuhan sehari-hari. “Selama ini hanya menggantungkan penghasilan dari suami. Naiknya harga bawang tentu menambah beban keluarga,” ujar Suparyanti yang mengaku seorang ibu rumah tangga. (rs-infoBlora | sumber : Syamsul Falak/Suwoko Murianews.com)
0 komentar:
Posting Komentar