INFOBLORA.ID - Menyusul insiden kebakaran sumur migas ilegal yang menelan korban jiwa, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah berencana menutup sumur migas yang berada dekat permukiman warga. Langkah ini diambil untuk meminimalisasi risiko ancaman keselamatan masyarakat sekitar.
Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Agus Sugiharto, menyampaikan pihaknya akan menerjunkan tim validasi guna memeriksa 5.597 sumur tua di wilayah Jateng. Tim ini nantinya menentukan sumur mana yang layak beroperasi dan mana yang berbahaya bagi warga.
“Kalau sumur migas di pemukiman warga jaraknya cuma 3 meter, kan banyak di Blora itu, apakah nanti diizinkan? Tentunya selain melihat manfaat, kita juga lihat mudharatnya. Kalau membahayakan lebih tinggi daripada manfaat, ya lebih baik ditutup,” tegas Agus saat ditemui di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Rabu (17/9/2025).
Kabupaten Blora tercatat memiliki jumlah sumur migas rakyat terbanyak, yakni 3.136 sumur. Disusul Wonogiri dengan 850 sumur, Rembang 212, Grobogan 201, Boyolali 198, dan Batang 150 sumur.
Agus menambahkan, pihaknya masih menunggu surat keputusan gubernur sebagai dasar pembentukan tim validasi. Tim tersebut akan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), Forkopimda Jawa Tengah, serta Forkopimda kabupaten/kota yang memiliki sumur migas masyarakat.
“Validasi ini harus memenuhi kaidah teknis dan HSE (Health, Safety, Environment). Baru nanti tim memutuskan mana yang layak dikelola dan mana yang justru berisiko dan harus ditutup. Keselamatan warga harus jadi prioritas di atas keuntungan usaha,” jelas Agus.
Ia menekankan bahwa sumur migas masyarakat harus berada di lokasi terbuka, jauh dari pemukiman, misalnya di wilayah kerja Pertamina yang ada di kawasan hutan. Dengan begitu, aspek kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan dapat dipertanggungjawabkan.
Agus juga menegaskan, validasi hanya dilakukan untuk sumur lama yang pernah berproduksi, bukan pengeboran baru.
“Bukan sumur yang baru, tapi sumur-sumur lama yang sudah dibor dan berproduksi. Bukan sumur yang mau akan dibor, itu tidak kita validasi,” tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar