Home » , , , » SERAPAN PUPUK BLORA MASIH RENDAH! KECAMATAN INI TERENDAH, JIKEN JADI JUARA!

SERAPAN PUPUK BLORA MASIH RENDAH! KECAMATAN INI TERENDAH, JIKEN JADI JUARA!

radiogagakrimangfm.com on 31 Jul 2025 | 07.09


INFOBLORA.ID
- Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Blora pada semester satu tahun 2025 masih belum maksimal. Hingga pertengahan tahun, serapan rata-rata baru mencapai 40 hingga 50 persen dari total alokasi pupuk yang disiapkan.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP4) Blora, Ngaliman, mengungkapkan bahwa untuk jenis pupuk urea, serapan tercatat baru 36,64 persen dari total jatah 67.500 ton. Sedangkan pupuk NPK terserap 43,93 persen dari alokasi 50.000 ton, dan pupuk organik mencatatkan serapan tertinggi yakni 52,86 persen dari total 5.000 ton.

Namun, menurut Ngaliman, serapan pupuk urea di sejumlah kecamatan masih di bawah 30 persen, menjadi perhatian serius pihaknya.
“Beberapa kecamatan yang serapannya rendah di antaranya Kecamatan Blora Kota hanya 25,52 persen, Ngawen 27,27 persen, Sambong 29,52 persen, dan Cepu 29,87 persen,” ungkapnya.

Sebaliknya, Kecamatan Jiken menunjukkan kinerja paling baik dengan serapan urea mencapai 55,27 persen, NPK 60,50 persen, dan organik 65,77 persen.

Alokasi pupuk di Kabupaten Blora tahun ini disalurkan ke 16 kecamatan. Tiga kecamatan dengan alokasi pupuk terbanyak adalah Randublatung, Kunduran, dan Todanan.

  • Randublatung mendapat jatah 8.585 ton urea, 6.270 ton NPK, dan 943 ton organik.

Namun, terdapat empat kecamatan yang tidak mengusulkan alokasi pupuk organik, yaitu Sambong, Jepon, Todanan, dan Japah.

“Subsidi pupuk hanya diberikan kepada petani yang memiliki lahan maksimal dua hektare. Kami dorong percepatan penyaluran di wilayah yang serapannya masih rendah. Tapi tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan,” tegas Ngaliman.

Ia juga mengingatkan agar penebusan pupuk dari kelompok tani tidak menumpuk di akhir tahun.
Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi saat ini adalah:

  • Urea: Rp2.250/kg

  • NPK: Rp2.300/kg

  • Organik: Rp800/kg

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengecer Pestisida (Aspenda), Naryoto, menyebut pihaknya akan mengusulkan re-alokasi pupuk pada semester dua tahun 2025.
“Tujuannya agar pupuk yang tidak terserap di kecamatan tertentu bisa dimanfaatkan di wilayah lain yang membutuhkan. Harapannya, penyerapan bisa maksimal di akhir tahun,” tandasnya.

DP4 Blora berharap seluruh alokasi pupuk tahun ini dapat tersalurkan maksimal, demi mendukung ketahanan pangan daerah dan stabilitas harga hasil pertanian di Kabupaten Blora.

Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved