INFOBLORA.ID - Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (DINPORABUDPAR) Kabupaten Blora terus berupaya melestarikan warisan budaya lokal. Salah satunya dengan menggelar Penataran Seni Kethoprak yang diikuti oleh 25 kelompok seni kethoprak se-Kabupaten Blora.
Kegiatan penataran ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidang seni dan budaya, di antaranya Dalhar Muhammafun (Ketua Dewan Kesenian Blora/DKB) yang menyampaikan materi tentang kelembagaan kelompok seni, Gatot Pranoto, ST (praktisi seni dan sejarah Blora) yang membahas tentang lakon kethoprak, serta Setyo Pujiono, S.Sn. yang memberikan materi tentang estetika seni.
Sekretaris DINPORABUDPAR Blora, Mustakim, mengatakan bahwa penataran ini merupakan salah satu langkah strategis untuk melestarikan kesenian kethoprak yang menjadi identitas budaya daerah.
“Penataran kethoprak juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas para seniman, agar nantinya dapat membawa nama baik Kabupaten Blora,” ujar Mustakim, Kamis (11/7/2025).
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku seni agar pertunjukan kethoprak bisa lebih menarik dan diminati masyarakat.
“Regenerasi seniman, peningkatan kualitas pertunjukan, serta penguatan identitas budaya lokal menjadi poin utama dari kegiatan ini,” imbuhnya.
Mustakim juga berharap pementasan kethoprak ke depan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai media edukasi dan sosialisasi nilai-nilai kehidupan serta daya tarik wisata budaya yang unggul.
Penataran ini juga menyasar generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.
“Melalui kethoprak, generasi muda bisa belajar Bahasa Jawa, memahami nilai-nilai budi pekerti, serta mencintai seni tradisional,” ungkap Mustakim.
Menurutnya, kethoprak bukan sekadar tontonan, namun juga sarana tuntunan yang mengandung pesan moral dan nilai-nilai kebajikan bagi masyarakat.
Sementara itu, Gatot Pranoto, ST, salah satu narasumber sekaligus praktisi seni dan sejarah Blora, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai penataran seperti ini sangat penting dalam meningkatkan semangat dan kapasitas seniman lokal.
“Diharapkan semua paguyuban kethoprak bisa lebih greget dalam berkesenian karena mendapat ilmu langsung dari narasumber,” ujarnya.
Gatot juga mendorong agar lakon-lakon kethoprak seperti Aryo Penangsang direvitalisasi dan didesain ulang dengan pendekatan baru agar bisa diterima oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda.
“Harapannya, kethoprak bisa lebih membumi, dinikmati dan diminati oleh lintas generasi,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar