INFOBLORA.ID - Suasana Lapangan Kridosono, Kabupaten Blora, berubah menjadi lautan massa pada Senin, 23 Juni 2025. Ratusan sopir truk barang dan angkutan dari berbagai penjuru wilayah Blora berkumpul dalam aksi damai untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan pekerja angkutan.
Aksi damai ini dipusatkan sepenuhnya di Lapangan Kridosono. Tidak ada konvoi kendaraan besar di ruas jalan utama, sehingga lalu lintas kota tetap berjalan normal. Puluhan truk hanya diparkir secara tertib di sekitar area lapangan, tanpa mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan lainnya.
Koordinator aksi, Ahmad Masrueb, dalam orasinya menyuarakan lima poin tuntutan yang menjadi keresahan para sopir:
-
Penghentian operasi ODOL (Over Dimension Over Loading) di Blora yang selama ini dinilai memberatkan dan merugikan sopir truk rakyat.
-
Mendesak DPRD Blora agar mengawal penghapusan regulasi dalam Undang-Undang Lalu Lintas yang mengatur tentang ODOL, karena dinilai tidak berpihak kepada realitas pekerjaan sopir dan pelaku logistik kecil-menengah.
-
Meminta Polres Blora bertindak tegas terhadap praktik premanisme dan pungutan liar (pungli), khususnya yang kerap dialami oleh sopir saat melintas atau bongkar muat di wilayah tertentu.
-
Menuntut adanya perlindungan hukum secara nyata bagi para sopir yang bekerja di wilayah Kabupaten Blora, agar mereka tidak selalu menjadi pihak yang disalahkan dalam berbagai kasus hukum di jalanan.
-
Menyerukan pentingnya kesetaraan hukum di Indonesia, sesuai dengan nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila ke-5 Pancasila.
Aksi ini berlangsung damai dan mendapatkan respon positif dari pihak berwenang. Sejumlah pejabat hadir langsung menemui massa aksi, yakni:
-
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, S.H., S.I.K., M.H.
-
Ketua DPRD Kabupaten Blora, H. Mustopa, S.Pd.I
-
Wakil Ketua DPRD Blora
-
Perwakilan Dinas Perhubungan Kabupaten Blora
Dalam sambutannya di hadapan peserta aksi, Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto menyatakan bahwa pihaknya tidak akan lagi melakukan operasi ODOL secara sepihak. Ia juga mengungkapkan bahwa Polres Blora sudah melakukan operasi pemberantasan pungli dan penangkapan terhadap sejumlah oknum yang terlibat praktik premanisme terhadap sopir angkutan.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan rasa aman bagi para sopir. Premanisme dan pungli adalah musuh bersama, dan kami sudah ambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum tersebut,” tegas Kapolres.
Sementara itu, Ketua DPRD Blora, H. Mustopa, S.Pd.I, menyatakan dukungannya terhadap perjuangan para sopir. Ia menyebut DPRD akan membawa tuntutan ini ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kami akan sampaikan langsung ke DPR RI dan kementerian terkait agar suara sopir dari Blora ini bisa menjadi perhatian nasional,” kata Mustopa.
Aksi damai ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara perwakilan sopir dan pihak pemerintah serta aparat keamanan. Dalam suasana tertib dan kondusif, peserta aksi kemudian melanjutkan dengan pawai kendaraan truk secara simbolis di dalam kota Blora, sebagai bentuk solidaritas dan pengingat kepada semua pihak bahwa sopir truk adalah bagian penting dari roda perekonomian.
Aksi ini dijaga ketat oleh ratusan personel gabungan dari Polres Blora dan TNI, guna memastikan kelancaran kegiatan tanpa insiden. Cuaca yang cerah berawan turut mendukung jalannya aksi dari awal hingga akhir tanpa hambatan.
0 komentar:
Posting Komentar