INFOBLORA.ID – Kondisi jalan di dalam Kota Blora semakin memprihatinkan, terutama ruas-ruas yang setiap hari dilewati kendaraan angkutan berat seperti trailer dan truk pengangkut pasir. Kerusakan jalan tak hanya mengganggu kenyamanan, namun juga berisiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan lainnya.
Salah satu penyebab utama kondisi ini adalah belum adanya jalan lingkar atau by pass yang memadai untuk mengalihkan arus kendaraan berat dari pusat kota. Hal ini menyebabkan kendaraan besar tetap melintas di jalan-jalan utama Blora yang sejatinya dirancang untuk lalu lintas dalam kota, bukan kendaraan berat antar daerah.
"Dari enam kabupaten di eks Karesidenan Pati, hanya Kabupaten Blora yang belum memiliki jalan lingkar. Ini menjadi ironi, mengingat kebutuhan akan jalur alternatif bagi kendaraan berat sudah sangat mendesak," ujar Catoer Oke, salah satu tokoh masyarakat Blora.
Menurutnya, kondisi ini memerlukan perhatian serius dan kerja sama lintas sektor. “Perlu duduk bersama antara Dinas Perhubungan, Kepolisian, serta Dinas Pekerjaan Umum untuk merumuskan lintasan atau skema pengalihan arus kendaraan berat. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa semakin parah,” tambahnya.
Lebih jauh, Catoer menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah. "Saya berharap dalam masa kepemimpinan Bupati Arief Rohman dan Wakil Bupati Sri Setyorini selama lima tahun ke depan, pembangunan jalan lingkar di Blora bisa diwujudkan. Ini penting demi menjaga infrastruktur jalan perkotaan tetap baik dan menjaga keselamatan pengguna jalan lainnya. Sudah terlalu sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa di ruas kota Blora."
Pembangunan jalan lingkar diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang yang tak hanya menyelamatkan infrastruktur jalan, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat Blora dalam beraktivitas sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar