Home » , , » WARGA BLORA RESAH, ADANYA BENTROK ANTAR ORMAS

WARGA BLORA RESAH, ADANYA BENTROK ANTAR ORMAS

radiogagakrimangfm.com on 16 Jan 2025 | 14.29


INFOBLORA.ID -
Perempatan traffic light Karangjati jadi saksi bisu bentrok berdarah antar ormas PP dan GRIB Jaya, Selasa (14/1). Polisi mencatat 12 orang anggota ormas terluka hingga dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kejadian tragis itu masih terekam hangat di benak Sigit Dwi Cahyanto. Ia sempat menolong satu korban yang dihantam batu hingga kepalanya berdarah. ’’Satu orang dihantam pakai batu, tergeletak di trotoar terus saya selamatkan ke teras rumah. Saya takut orang ini kalau dibunuh,” ujar Sigit selaku Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Karangjati saat ditemui di dekat rumahnya.

Inisiatif menyelamatkan korban itu terpantik karena melihat satu orang itu mengucurkan darah. Selain itu, anggota ormas GRIB melontarkan kata ingin membunuh korban yang sudah terkapar. ’’Itu yang pakai jaket Pemuda Pancasila kalau tidak dilepas nanti terbunuh,” ujar Sigit menirukan seorang anggota ormas GRIB yang mengancam.

Ia menceritakan kronologi awal bentrok antar ormas tersebut, sekitar pukul 16.00 WIB, mobil Ormas PP meluncur dari arah utara, berhenti di traffic light Karangjati. Waktu bersamaan, dari arah selatan rombongan ormas GRIB melintas. Menghampiri Ormas PP kemudian terjadilah bentrok. ’’Ujug-ujug terjadi baku hantam di sana,” katanya.

Sigit mengungkapkan, saat awal kejadian ada dua polisi mengawal GRIB usai mediasi di Polres Blora. Tak berselang lama, satu rombongan GRIB lebih banyak datang dari selatan. ’’Saya suruh orang PP yang tidak terluka parah itu untuk lari,” katanya.

Menurutnya, sebagai warga yang menyaksikan langsung bentrok, kondisi saat di perempatan itu cukup mencekam, banyak batu beterbangan, dilempar ke mobil dan motor yang dikendarai ormas PP.

Bahkan, kendaraan ingin dibakar, tapi dihentikan polisi. ’’Kendaraan yang melintas tersendat-sendat karena masih terjadi lemparan batu,” ungkapnya. Sebagai warga, dirinya merasa khawatir,

Apalagi, di dekat lokasi bentrok ada satu rumah yang digunakan anak-anak untuk les. Untungnya, pada saat itu polisi yang awalnya dua orang bertambah banyak untuk mengamankan lokasi. Situasi dikatakan aman sekitar menjelang magrib.

’’Saat terjadi bentrok itu anak-anak masih pada les,” katanya. Polisi sempat memasang garis polisi. Namun, tidak berselang lama, pagar pembatas itu dilepas. Sebagai masyarakat, dirinya merasa resah dan ketakutan dengan kedua ormas yang bentrok. Pihaknya berharap pemerintah bisa menertibkan ormas yang membuat resah.


Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved