INFOBLORA.ID - Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi mulai banyak ditemukan di sejumlah daerah. Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Peternakan, Prof Ali Agus, menyebut sapi yang terpapar PMK masih aman untuk dikonsumsi.Meski begitu, Ali mengatakan, untuk pengolahannya harus dilakukan sebelum sapi tersebut mati.
"Selama ini tidak ada persoalan. Jadi kalau sapi misalnya parah (terkena PMK) belum mati, bisa dipotong nanti dagingnya masih bisa dikonsumsi. Tapi jangan dipotong setelah mati, itu namanya bangkai," terangnya, saat ditemui di LPPL Gagak Rimang, Jalan Reksodiputro Timur No 54 Kompleks Taman Tirtonadi Blora, Senin (6/1/2025).
Pria yang kerap disapa Prof Ali tersebut menjelaskan, sapi yang terkena PMK pada kaki, biasanya susah berdiri. Dia menyarankan untuk segera menyembelihnya sebelum sapi itu mati.
"Sapi kan bisa di atas 500 kilo 700 kilo bahkan ada yang 1 ton, itu kalau kaki kena tidak bisa berdiri, akhirnya ambruk, penanganannya kan susah. Kadang-kadang kan eman-eman, sapi bisa mati. Sebelum mati itu bisa dipotong. Aman dikonsumsi," jelas pria yang juga Guru Besar Ilmu Peternakan Universitas Gajah Mada.
"Sapi kan bisa di atas 500 kilo 700 kilo bahkan ada yang 1 ton, itu kalau kaki kena tidak bisa berdiri, akhirnya ambruk, penanganannya kan susah. Kadang-kadang kan eman-eman, sapi bisa mati. Sebelum mati itu bisa dipotong. Aman dikonsumsi," jelas pria yang juga Guru Besar Ilmu Peternakan Universitas Gajah Mada.
Dia mengimbau kepada peternak sapi agar tidak panik ketika sapi terindikasi PMK. Dia menyarankan untuk segera dilakukan langkah penyembuhan.
"Jangan panik, kita pengalaman dua tahun yang lalu. Ini ada upaya-upaya proses penyembuhan, kalau tidak sembuh bisa dipotong dan dimanfaatkan dagingnya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, menyebutkan jumlah sapi di Blora yang terdampak PMK adalah 360 ekor.
"Data sapi yang terkena PMK ada sekitar 360 ekor. Dan itu tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Blora. Kita sudah siap siaga," ungkapnya.
Pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan wabah PMK ini. Dia terus mengedukasi dan meminta peternak sapi agar melakukan vaksinasi.
"Teman-teman kita sudah siap semuanya. Kemarin ketika ada laporan kemudian terus kita tindaklanjuti. Insyaallah mudah-mudahan dengan mengedukasi petani untuk dilakukan vaksinasi," terang Ngaliman.
0 komentar:
Posting Komentar