INFOBLORA.ID - Partisipasi pemilih pada gelaran Pilkada Blora 2024 lebih rendah dari yang ditargetkan. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Blora menargetkan angka partisipasi mencapai 83 persen. Sama dengan partisipasi pemilih pada pemilu 2024.
Sebagaimana rilis KPU Blora, partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini hanya mencapai 71,24 persen. Atau secara suara hanya 472.622 pemilih yang menyalurkan haknya. Padahal secara total ada 700.613 daftar pemilih tetap. Dengan rincian pemilih pria 347.749 jiwa. Kemudian, untuk pemilih perempuan 352.864 jiwa.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Blora Ahmad Mustakim mengungkapkan, sejauh ini sudah maksimal untuk mendongkrak angka partisipasi pemilih.
Demi mendongkrak pemilih, KPU Blora menyasar desa terpencil yakni Desa Jatiklampok, Kecamatan Banjarejo. Desa ini terbilang berada di tengah hutan, karena memang akses masuk desa ini harus melalui hutan dengan status jalan perhutani.
Selain sosialisasi, lanjut Mustakim, KPU juga memberikan pendidikan politik bagi pemilih, agar menjadi pemilih yang berkualitas.
Dalam sosialisasi itu disampaikan tentang tahapan yang sudah berjalan, tentang paslon dan nomor urut yang sudah ditetapkan, bagaimana cara memilih dan nyoblos yang benar, hingga status surat suara sah dan tidak sah.
Ia pun merinci, memang angka partisipasi pemilih tidak stabil. Misalnya, pada Pemilu 2019 waktu itu capaiannya 80 persen. Lalu, 2020 pilkada, saat pilkada turun tiga persen jadi 77 persen. Yang terakhir ini naik lagi pas pemilu 83,8 persen. Sehingga perlu digeliatkan terus.
Mustakim juga menambahkan, pihaknya selalu menggandeng teman-teman komunitas, lintas sektoral, hingga media untuk menggeliatkan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya.
Ia menadaskan, terus sosialisasikan bahwa nyoblos itu penting. Cuma memang pilkada euforianya ini sepertinya lebih berat daripada pemilu kemarin.
0 komentar:
Posting Komentar