Heru Prasetyo, Kepala BPS Kabupaten Blora menyampaikan bahwa pelaksanaan SP Online 2020 berhasil mencatat 13 persen penduduk Blora secara mandiri. (foto: dok-ib) |
BLORA. Sensus Penduduk (SP) 2020 yang
dilaksanakan Badan Pusat Statistik secara nasional dilaksanakan dalam dua
tahapan, yakni SP Online dan SP manual atau pendataan langsung oleh petugas di
lapangan. Khusus di Blora, BPS Blora menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan SP
Online yang dilaksanakan sejak Februari hingga 29 Mei kemarin baru 13 persen
penduduk yang mengikutinya.
Hal ini diungkapkan Kepala BPS Kabupaten Blora, Drs. Heru Prasetyo, Selasa (23/6/2020) dalam acara Deklarasi Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), di kantornya.
Hal ini diungkapkan Kepala BPS Kabupaten Blora, Drs. Heru Prasetyo, Selasa (23/6/2020) dalam acara Deklarasi Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), di kantornya.
“Terkait
dengan Sensus Penduduk Online 2020, yang sudah mengupdate data kependudukannya
masing-masing di Kabupaten Blora ada 33.556 keluarga atau 112.901 penduduk
Kabupaten Blora, sekitar 13 persen dari jumlah penduduk yang ada,” ungkap Heru.
Meskipun
belum banyak, namun dirinya mengucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan
seluruh pihak baik dari jajaran Pemkab Blora maupun lembaga lainnya sehingga
pelaksanaan SP Online bisa berjalan dengan baik.
“Kami sadar ada banyak kendala dalam pelaksanaan SP Online ini. Apalagi topografi Blora yang didominasi wilayah hutan belum bisa banyak dijangkau oleh internet. Sehingga kedepan, tepatnya pada bulan September 2020 akan disusul dengan pelaksanaan SP secara manual, yakni petugas akan melakukan pencacahan dengan mendatangi keluarga/rumah penduduk di desa-desa,” terangnya.
“Kami sadar ada banyak kendala dalam pelaksanaan SP Online ini. Apalagi topografi Blora yang didominasi wilayah hutan belum bisa banyak dijangkau oleh internet. Sehingga kedepan, tepatnya pada bulan September 2020 akan disusul dengan pelaksanaan SP secara manual, yakni petugas akan melakukan pencacahan dengan mendatangi keluarga/rumah penduduk di desa-desa,” terangnya.
Dalam
pencacahan di desa-desa itu nantinya, menurut Heru, petugas akan bekerjasama
dengan satuan lingkungan setempat (SLS) seperti RT, RW, dan tokoh masyarakat
yang ada di tingkatan paling bawah.
Pihaknya
menyatakan akan menyukseskan tagline Sensus Penduduk 2020 yakni “Mencatat
Indonesia” demi terciptanya satu data kependudukan yang akan sangat berguna
untuk merencanakan pembangunan di masa yang akan datang. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar