Agrowisata Kebun Buah Greneng di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan resmi mulai dibuka untuk umum. (foto: dok-ib) |
Bertempat di tengah kawasan kebun buah,
peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Djoko
Nugroho dan diserahkan kepada pemilik kebun, Bambang Suharto,
disaksikan jajaran Forkopimda, Kepala OPD terkait, Forkopimcam
Tunjungan dan warga masyarakat sekitar, yang dirangkaikan dengan buka
bersama.
“Alhamdulillah setelah melakukan
persiapan selama lima tahun yang penuh perjuangan sejak lahan masih
tandus hingga kini berjalan lancar dan siap dibuka untuk umum. Kami
mengucapkan terimakasih atas dukungan semuanya yang telah membantu
untuk mewujudkan kebun ini. Tanpa jenengan semuanya, kami tidak bisa
menjadi seperti ini,” ujar Bambang Suharto.
Bupati Djoko Nugroho meresmikan pembukaan Agrowisata Kebun Buah Greneng dengan pemotongan tumpeng, Senin sore kemarin. (foto: dok-ib) |
“Setiap hari buka, nanti tiket
masuknya per orang Rp 5000,-. Bisa masuk ke kawasan kebun buah untuk
jalan-jalan sekaligus hunting foto. Jika saat bersamaan ada buah yang
bisa dipanen, bisa dibeli untuk pengunjung,” lanjut Bambang
Suharto.
Sementara itu, untuk melepas lelah, di
tengah kawasan Kebun Buah Greneng telah disediakan cafetaria dan toko
souvenir. Pengunjung bisa melepas lelah, berkuliner untuk sekedar
minum makan, dan berburu oleh-oleh. Ada pusat informasi juga di
atasnya cafetaria, kemudian arena bermain anak. Tidak jauh dari kebun
juga ada masjid.
“Saya memimpikan kedepan lokasi ini
bisa menjadi kawasan wisata terpadu. Mengingat ada banyak daya tarik
wisata di sekitar Waduk Greneng. Bukan hanya kebun ini saja. Sehingga
saya mohon arahan Bupati untuk pembangunan kawasan wisata ini agar
bisa membawa manfaat untuk seluruh masyarakat Desa Tunjungan dan
sekitarnya,” harap Bambang Suharto.
Dua orang pengunjung kebun sedang berfoto ria di kawasan kebun sembari mencari buah yang masak dan siap dipetik. (foto: dok-ib) |
“Tujuh tahun yang lalu daerah ini
kering dan tandus. Tidak ada yang mengira bahwa lokasi yang tandus
itu kini bisa berubah menjadi kebun buah yang subur. Awalnya pasti
mengira kalau Pak Bambang “bento” (gila-red). Namun berkat
kegigihan dan usaha yang kuat itu, kini hasilnya bisa kita lihat
bersama,” kata Bupati.
Agar kedepan keberadaan kebun buah ini
bisa bermanfaat untuk sekitar, Bupati meminta semuanya harus ikut
“cawe-cawe” (turun tangan-red).
“Contohnya nanti saya sebagai Bupati
akan membangun akses jalan masuk menuju kebun. Habis lebaran nanti
Maguan menuju Tunjungan akan mulai dicor beton. Begitu juga warga
sekitar harus ikut cawe-cawe. Sambut pengunjung dengan ramah
dan sopan. Jika kebun ramai maka ekonomi akan tumbuh. Tenaga kerja
akan lebih banyak terserap dan warung-warung bisa didirikan di
sekitar kebun oleh warga,” lanjut Bupati.
Untuk diketahui, luas kebun buah
Greneng ini mencapai 26 hektare. Dimana 10 hektare sudah ditanami
tanaman buah-buahan dan telah menghasilkan. Terdapat ribuan pohon
aneka buah, seperti 1200 batang pohon kelengkeng jumbo, 190 batang
pohon durian montong, 2500 batang pohon pepaya kalina, 850 batang
pohon jambu kristal, 80 batang pohon alpukat kendil, srikaya, sawo,
jeruk dan lainnya.
Saat ini yang sedang musim dipanen
adalah pepaya kalina dan jambu kristal. Sedangkan kelengkeng sedang
musim berbunga dan diperkirakan akan masak di akhir Juli. (jo-infoblora)
baca juga :
Kebun Buah Klapanan Akan Dijadikan Percontohan Agropolitan di Kab.Blora
Asiknya Petik Buah Sore Hari di Kebun Klapanan Tunjungan Blora
Liburan Asik di Kebun Klapanan Blora “Buah Lokal Nusantara”
baca juga :
Kebun Buah Klapanan Akan Dijadikan Percontohan Agropolitan di Kab.Blora
Asiknya Petik Buah Sore Hari di Kebun Klapanan Tunjungan Blora
Liburan Asik di Kebun Klapanan Blora “Buah Lokal Nusantara”
1 komentar:
No yg bisa di hubungi
Posting Komentar