Perwakilan siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Blora menyalurkan bantuan sembako dan dana sosial kepada pengurus Panti Asuhan Safinatun Najah Tunjungan, Kamis malam (3/5/2018). (foto: dok-ib) |
Ketika banyak teman sebayanya dari
sekolah lain merayakan kelulusan dengan coretan tinta warna warni di
seragam hingga berkonvoi keliling kota menggunakan kendaraan hasil
pembelian orang tua. Siswa SMA Negeri 1 Blora ini justru secara
spontanitas mengumpulkan uang saku mereka untuk berbagi kebahagiaan
kepada sesama lewat sedekah.
Sore itu, menjelang matahari terbenam
di ujung barat, Arivo, Briliyan, Ibad, Reza dan kawan-kawan berhasil
mengumpulkan dana dari seluruh teman seangkatan mereka untuk membeli
puluhan bungkus makanan dan sembako.
![]() |
Berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim piatu di Panti Asuhan Safinatun Najah Tunjungan setelah menerima pengumuman kelulusan dengan foto bersama. (foto: dok-ib) |
Menjelang azan maghrib berkumandang,
mereka berkeliling Kota Blora membagikan nasi bungkus. Setelah sholat
maghrib bersama, kegiatan sedekah dilanjutkan dengan menyalurkan
bantuan sembako ke Panti Asuhan.
Arivo Dwi Saputro, salah satu siswa
pencetus kegiatan ini ketika dihubungi Kamis petang menerangkan bahwa
gagasan bersedekah dalam merayakan kelulusan ini sebenarnya sudah
direncanakan olehnya bersama beberapa teman ngopinya. Namun karena
hasilnya tidak seberapa, maka gagasan ini ia sampaikan di kelompok
yang lebih besar.
“Kegiatan ini sudah kami rencanakan
bersama teman-teman yang sering ngopi Mas. Tetapi tadi setelah
dipikir-pikir uangnya tidak seberapa, kemudian kami memberikan
woro-woro di grup whatsapp Smansa. Ternyata antusias dari
teman-teman anggota grup tinggi mas, hingga akhirnya dana terkumpul
sebesar Rp 910.000,-,” terang siswa kelas XII MIPA 5 ini.
Dari dana sebesar itu, Rp 400.000,-
digunakan untuk membeli nasi bungkus, kemudian Rp 300.000,- digunakan
untuk membeli sembako. Sisanya diberikan secara tunai untuk donasi ke
Panti Asuhan.
“Nasi bungkus dibagikan oleh
teman-teman kepada tukang becak, tukang parkir dan beberapa orang tua
yang masih bekerja di jalanan. Sedangkan sembako dan uang tunai
sisanya disalurkan teman-teman ke Panti Asuhan Safinatun Najah yang
ada di Jl.Maguan-Tunjungan. Alhamdulillah kita merasa senang, selain
senang karena lulus sekolah juga senang karena bisa berbagi dengan
sesama,” lanjutnya.
Menurutnya ada beberapa alasan mengapa
dirinya bersama teman-teman satu angkatan memilih bersedekah
ketimbang merayakan kelulusan dengan corat coret dan konvoi.
“Alasan yang pertama adalah dari hati
Mas. Hati kami merasa terpanggil untuk membagikan kebahagiaan
kelulusan dengan sesama. Lalu yang kedua adalah menindaklanjuti pesan
dari Kepala Sekolah yang melarang siswa Smansa untuk coret coret.
Karena kalau dipikir-pikir coret coret kan juga mengeluarkan uang
untuk beli pilox, tapi tidak bermanfaat. Toh seragam kita untuk
kedepannya dapat disumbangkan ke adik kelas yang membutuhkan,”
beber Arivo.
![]() |
Sebelumnya juga dilakukan pembagian nasi bungkus kepada para tukang parkir, tukang becak dan orang tua yang masih bekerja hingga malam. (foto: dok-ib) |
“Masak saat lulusan tidak ada acara,
ya kurang oke gitu rasanya. Terus kita memilih acara tersebut
sekalian berbagi dengan sesama Mas,” pungkas Arivo.
Septiya Risqi Umami, salah satu siswi
SMA Negeri 1 Blora yang juga Mbak Duta Wisata Blora 2017 ini merasa
bangga dan senang bisa mengikuti kegiatan sosial bersama
teman-temannya disaat merayakan kelulusan.
Septi yang duduk di kelas XII IPS 2 ini
merasa kegiatan bakti sosial atau sedekah yang dilakukan bersama
teman-temannya akan lebih bermanfaat ketimbang corat-coret dan konvoi
di jalanan yang kerap membuat resah penduduk sekitar begitu juga
orang tua sendiri.
“Apapun hasil UN yang diperoleh,
sebaiknya kita tetap bersyukur dan melakukan hal-hal positif yang
bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang di sekitar kita. Pesan
saya agar siswa siswi yang telah lulus tetap menjadi siswa yang
berkarakter bangsa Indonesia. Isi kelulusan kalian dengan hal yang
postif, dengan begitu orang tua kalian akan lebih bangga,” ucap
Septi.
Terpisah, Taufan Affandi salah satu
guru SMA Negeri 1 Blora ketika dimintai tanggapan atas kegiatan yang
dilakukan anak didiknya itu, menyatakan rasa bangganya memiliki siswa
yang berhati mulia.
“Kami mewakili seluruh guru, sangat
mengapresiasi kegiatan positif ini. Karena uforia kelulusan seperti
ini sangat langka. Selain menunjukkan kepedulian sesama, kegiatan ini
juga bisa memupuk solidaritas kebersamaan. Semoga kegiatan anak-anak
Smansa ini bisa dijadikan contoh untuk adik-adik kelas tahun
berikutnya dan mungkin juga untuk sekolah lainnya,” kata Taufan,
yang dalam kesehariannya mengajar mata pelajaran seni budaya ini.
Untuk diketahui, di tahun kelulusan
2018 ini seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Blora baik jurusan MIPA
maupun IPS dinyatakan lulus 100 persen. Pengumuman kelulusan
dilaksanakan Kamis sore dengan mengundang seluruh orang tua / wali
murid. (ag-infoblora)
2 komentar:
Mantapppp,,inspiring...
Kereennnn...inspirasi...
Posting Komentar