Diskusi dan Workshop Literasi bagi pemuda di Blora Selatan yang diselenggarakan oleh AMM Kradenan belum lama ini. (foto: dok-ib) |
AMM yang terdiri dari Pemuda
Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Cabang Kradenan ini pun lantas mencoba melakukan gebrakan dengan
menggelar kegiatan literasi bagi kaum muda bertajuk Diskusi dan
Wokshop Gerakan Literasi dengan tema “Membumikan Literasi,
Mewujudkan Peradaban Blora Berkemajuan”.
Dilaksanakan di Desa Sumber, Kecamatan
Kradenan, Sabtu (28/4/2018) lalu, ternyata kegiatan literasi tersebut
berhasil menarik minat puluhan pemuda untuk bergabung. Agar acara
menarik, panitia pun mengundang empat narasumber sekaligus yakni
Sugie Rusyono dari Suara Merdeka, David Efendi dari Serikat Taman
Pustaka, Fauzan A.Sandiyah dari Rumah Baca Komunitas Yogyakarta,
serta Muh. Mudzakkir kandidat doktor Universitas Sains Malaysia.
Setidaknya ada 80 pemuda yang mengikuti
kegiatan ini dengan berbagai macam latar belakang, baik kalangan
pendidik maupun masyarakat umum hadir dalam acara ini. Peserta
datang dari Jati, Randublatung, Kradenan, Kedungtuban, Cepu serta
sebagian wilayah Blora Utara. Peserta sangat antusias mengikuti
kegiatan yang digelar dari pagi hingga sore hari.
Pertanyaan-pertanyaan dan kisah-kisah menarik dilontarkan peserta
dalam dialog yang sangat interaktif.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kabupaten Blora, Drh.Gundala Wejasana, yang hadir membuka acara itu
mengaku terharu dan bangga dengan adanya kegiatan ini.
“Jauh-jauh saya datang dari Blora ke
Sumber-Kradenan yang jaraknya puluhan kilometer. Saya terharu dan
bangga dengan anak-anak muda Muhammadiyah Kradenan yang semangat dan
kreativitasnya luar biasa. Kegiatan literasi yang diadakan AMM
Kradenan ini merupakan pertama kalinya kegiatan literasi di Blora
Selatan. Semoga minat baca dan tulis pemuda kita semakin meningkat,”
ucap Gundala Wijasena.
Ia berpesan agar para pemuda bisa
menjadi generasi pembelajar, jangan puas menjadi generasi
terpelajar. Kesuksesan itu bukan suatu keturunan namun kesuksesan
diperoleh karena ketekunan.
Generasi muda harus rajin membaca untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan.
M Nur Rofiq Addiansyah, inisiator dan
ketua panitia kegiatan mengungkapkan bila kegiatan AMM Kradenan ini
merupakan upaya sadar dari anak-anak muda Muhammadiyah di Kradenan
melihat realitas masyarakat, khususnya masyarakat di kawasan Blora
Selatan yang minat bacanya sangat rendah.
“Kami sangat prihatin saat melihat
anak-anak nongkrong tak jelas di jalan, prihatin juga saat melihat
buku-buku yang dibiarkan berdebu. Oleh karena itu dengan segala
keterbatasan kami ingin membuat gebrakan yang positif, yakni gerakan
literasi. Apalagi sejak 1920an Muhammadiyah sudah memiliki taman
pustaka, kami ingin melanjutkan budaya literasi itu,” papar pria
lususan Fisipol UGM ini.
Sugie Rusyono, salah satu narasumber
dari Suara Merdeka yang juga berprofesi sebagai wartawan saat mengisi
workshop literasi lebih fokus pada penulisan jurnalistik dan etika
menulis di media sosial. Karena disinyalir banyak pelanggaran kode
etik jurnalistik yang dilakukan di media sosial. Ia juga mengingatkan
agar kita lebih berhati-hati dalam menyikapi berita di media sosial.
Ia juga menjelaskan tentang Prinsip Jurnalisik, Tugas Jurnalistik,
Kode Etik Jurnalistik, serta Etika menulis di Media Sosial.
Fitri Hidayati, salah satu peserta
kegiatan literasi mengaku senang dan berterimakasih bisa diundang
mengikuti acara tersebut. Baginya literasi menjadi sangat penting
bagi seorang pemuda yang memiliki rasa keingintahuan tinggi.
“Luar biasa, saya sangat senang
sekali menghadiri acara ini. Bisa menambah wawasan, inspirasi dan
menggerakkan saya untuk mendirikan taman baca,” ujar Fitri Hidayati
guru SMA N 1 Randublatung. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar