Untuk itu, agar keberadaan UKM di
Kabupaten Blora bisa berkembang dengan baik, Pemkab Blora terus
melakukan identifikasi seluruh potensi UKM yang ada di pedesaan untuk
diberikan pembinaan. Pembinaan bisa berupa pendampingan, pelatihan, workshop
dan pameran.
Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman
M.Si saat dihubungi belum lama ini menyatakan bahwa Pemkab Blora saat
ini mulai memberikan perhatian besar untuk pengembangan UKM.
Menurutnya belum lama ini telah ada kerjasama antara Pemkab Blora,
Dekranasda, Sampoerna dan BEDO Score Plus untuk melakukan pelatihan
dan pendampingan pengembangan UKM.
Mbak Een pemilik rumah mode Een Production menceritakan manfaat yang ia peroleh pasca mengikuti pendampingan BEDO Score Plus. (foto: dok-infoblora) |
Disini, 20 pelaku usaha kecil yang
telah diberikan pendampingan lantas difasilitasi dalam sebuah
komunitas bernama UKM Juara untuk mengembangkan potensinya. Mereka
juga diminta untuk menularkan ilmu yang telah diperoleh dari BEDO
Score Plus kepada UKM lainnya. Sehingga kesuksesan dalam mengelola
usaha bisa ditularkan lebih luas lagi.
Untuk melihat hasil pendampingan
melalui program BEDO Score Plus itu, Wakil Bupati yang juga mantan
anggota DPRD Jawa Tengah ini pekan lalu langsung mendatangi lokasi
beberapa UKM Juara. Ia mendatangi satu per satu lokasi UKM seperti
usaha rumah mode dan batik Een Production di Kedungjenar, Batik Triji
di Beran, Kanaya Konveksi di Jetis, rumah jajan UD.Deans Cepu, dan
masih banyak lainnya.
“Saya ingin melihat langsung seberapa
besar pengaruh kegiatan pendampingan BEDO Score Plus terhadap
operasional UKM kita. Alhamdulillah mereka kini bisa lebih tertata
dan terbantu dalam hal manajemen keuangan, sistem kerja hingga
pemasaran. Saya ingin kelak di Blora bisa didirikan rumah kreatif UKM
yang bisa digunakan untuk memamerkan seluruh produk mereka,” ucap
Arief Rohman.
Meninjau UKM Batik Triji, Wakil Bupati berpendapat bahwa batik di Kabupaten Blora memiliki potensi pasar yang besar sehingga butuh dukungan pengembangan. (foto: dok-infoblora) |
“Kita diajari bagaimana mengatur
pembukuan keuangan. Memisahkan antara uang pribadi dengan uang usaha.
Kemudian diajari menata alur pekerjaan dan membuat papan order
sehingga bisa terjadwal dengan baik dalam melakukan produksi sesuai
urutan pesanan,” jelas Een yang kini telah memiliki 30 karyawan di
rumah modenya.
Ia berterimakasih dan ingin agar
pendampingan UKM seperti BEDO Score Plus bisa terus dilakukan. Dengan
begitu, tidak mustahil sektor UKM di Blora bisa naik kelas dan mampu
bersaing dengan daerah lain. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar