Tantri Kotak (paling kanan) bersama Cua (tengah) dan Ketua Dekranasda Blora (kiri) memegang Batik Blora yang mereka sukai. (foto: dok-infoblora) |
Bahkan, Tantri secara langsung di atas
panggung konser musik menyatakan rasa senangnya bisa mencicipi sate
ayam khas Blora yang disajikan dengan pincuk daun jati dan kuahnya
yang segar.
“Alhamdulillah tadi sempat makan sate
ayam khas Blora yang disajikan dengan daun jati. Uenak tenan, pakai
nasi anget dan kuah kuningnya yang gurih. Sate Blora memang beda,”
ucapnya singkat.
Ia juga mengaku bahwa Kota Blora tidak
asing dalam hidupnya. Pasalnya sang suami juga masih memiliki darah
keturunan Blora, tepatnya masih ada saudara di wilayah Randublatung
(Blora bagian Selatan).
Sebelumnya, pada siang harinya ia juga
menerima batik Blora yang diberikan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten
Blora Hj.Umi Kulsum sesaat sebelum perhelatan Batik Blora Carnival.
Tantri dan Cua diberikan beberapa buah bungkus batik tulis khas Blora
sebagai cindera mata.
“Batiknya bagus, motifnya khas
banget. Tidak seperti batik pada umumnya. Terimakasih atas pemberian
batiknya,” ucap Tantri didampingi sahabatnya Cua. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar