Tim gerak jalan cepat Kabupaten Blora membopong satu temannya yang sudah tidak kuat menjelang finish. (foto: dok-ib) |
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Drs.Kunto Aji, mengatakan
bahwa mulai dari start hingga finish, seluruh peserta tim gerak jalan
cepat harus utuh. Jika ada satu atau beberapa anggota yang “pedhot
dalan” maka akan mengurangi nilai.
“Kali ini Blora harus mengakui
kemampuan tim Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang yang keluar
sebagai juara pertama serta kedua. Pasalnya Blora saat mendekati
finish, pada 2 kilometer terakhir ada salah satu peserta yang sudah
tidak kuat sehingga harus dibopong teman temannya. Setelah finish, ia
langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,”
ucap Kunto Aji ketika dihubungi, Rabu (18/10/2017) kemarin.
Meskipun demikian, menurutnya
perjuangan Blora sudah sangat hebat dan luar biasa. Dirinya
mengapresiasi seluruh anggota tim, pelatih dan official yang telah
berupaya keras meraih juara.
“Tim kita sudah berjuang keras
semaksimal mungkin agar tetap utuh sampai finish. Alhamdulillah dapat
juara ketiga, sudah luar biasa. Ini berkat semangat mereka yang ingin
mengharumkan nama Blora. Semoga pada event selanjutnya bisa meraih
juara pertama,” lanjut Kunto Aji.
Pada lomba kemarin, Blora mengirimkan
sebanyak 11 atlet yang terbagi dalam 9 pasukan tim inti dan 2
cadangan. Sedangkan untuk penyerahan hadiahnya, menurutnya baru akan
dilaksanakan pada saat Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 89
tingkat Jawa Tengah, 28 Oktober 2017 mendatang di Kabupaten Cilacap.
(humaskab | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar